JudulPENGARUH PEMBERIAN AMONIUM SULFAT DALAM FERMENTASI BUNGKIL INTI SAWIT TERHADAP KUALITAS KERABANG TELUR AYAM RAS |
Nama: INDRAWAN |
Tahun: 2022 |
Abstrak Bungkil inti sawit (BIS) memiliki potensi yang cukup besar untuk dijadikan sebagai pakan ternak. Penambahan amonium sulfat dalam substrat fermentasi mampu manghasilkan aktivitas enzim terbaik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketebalan kerabang telur, persentase kerabang telur, dan jumlah telur retak, yang di tambahkan pakan bungkil inti sawit fermentasi dengan pemberian amonium sulfat. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengembangan Agribisnis Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako, di Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Desember 2021 – 28 Januari 2022. Materi penelitian ini menggunakan 80 ekor ayam petelur fase layer yang diperoleh dari PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, level penggunaan amonium sulfat pada fermentasi bungkil inti sawit sebagai berikut: T0: Pakan Kontrol (Jagung, Dedak dan Konsentrat) T1: Kontrol + 0,5% Bungkil inti sawit, T2: Kontrol + 0,5% Bungkil inti sawit fermentasi + Amonium Sulfat 0%, T3: Kontrol + 0,5% Bungkil inti sawit fermentasi + Amonium Sulfat 3%, T4: Kontrol + 0,5% Bungkil inti sawit fermentasi + Amonium Sulfat 6%. Peubah yang diamati yaitu persentase kerabang telur, ketebalan kerabang telur dan jumlah telur retak. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa penggunaan bungkil inti sawit fermentasi yang ditambahkan dengan berbagai level amonium sulfat dalam ransum memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase kerabang telur, ketebalan kerabang telur dan jumlah telur retak. |