Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulFREKUENSI PELAKSANAAN SUPEROVULASI TERHADAP PRODUKSI EMBRIO SAPI LIMOUSIN DI BALAI EMBRIO TERNAK
Nama: MOH. ICHRAM Y. MANIKA
Tahun: 2024
Abstrak
Moh. Ichram Y. Manika (O12118114) Frekuensi Pelaksanaan Superovulasi Terhadap Produksi Embrio Sapi Limousin di Balai Embrio Ternak (Yohan Rusyiantono, Putri Indah Ningtias, 2024). Produktivitas dan mutu genetik ternak di Indonesia dianggap masih menjadi permasalahan yang dihadapi dalam bidang peternakan Indonesia. Solusi yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut adalah melakukan impor ternak hidup untuk meningkatkan produksi ternak. Keberadaan Balai Embrio Ternak sebagai institusi perbibitan bertujuan untuk ikut berperan aktif dalam upaya pembentukan sumber-sumber bibit secara nasional. Dalam memproduksi mengembangkan dan mendistribusi embrio ternak diharapkan dapat mengatasi ketergantung akan sapi impor. Permasalahan utama dalam pelaksanaan Multiple Ovulations and Embrio Transfer (MOET) adalah tingginya variabilitas respon terhadap superovulasi pada induk sapi donor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan Frekuensi Pelaksanaan Superovulasi Terhadap Produksi Embrio Sapi Limousin di Balai Embrio Ternak. Sapi Limousin sebanyak 8 ekor dibagi menjadi 2 kelompok dengan frekuensi superovulasi yang berbeda dimana 4 ekor Sapi Limousin pada kelompok 1 memiliki frekuensi superovulasi ?3 kali setiap tahun dan 4 ekor Sapi Limousin pada kelompok 2 >3 kali setiap tahun. Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah Jumlah Corpus luteum (CL), perolehan embrio dan kualitas embrio. Data dianalisis menggunakan uji statistik Man Whitney U Test untuk membandingkan kedua kelompok Sapi Limousin terhadap produksi embrio. Hasil analisis data menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05) pada jumlah CL K1: 10.46 ± 7.19 dan K2: 11.47 ± 8.16; perolehan embrio K1: 8.63 ± 7.57 dan K2: 10.13 ± 8.59; Embrio Recovery Rate K1: 70.58?n K2: 68.35%; Embrio layak transfer K1: 4.88 ± 4.53 dan K2 : 4.48 ± 6.26.; Embrio tidak layak transfer K1: 3.75 ± 4.72 embrio dan K2: 2,73+2,28 embrio; Persentase Embrio layak transfer K1: 48,70?n K2: 36,43%; Persentase Embrio tidak layak transfer K1: 36,47?n K2: 51,03%. Kesimpulan pada penelitian ini adalah hasil produksi embrio dengan frekuensi superovulasi ?3 kali dan >3 kali setiap tahun tidak memiliki perbedaan yang signifikan Kata Kunci: Frekuensi Superovulasi, Embrio, Sapi Limousin

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up