JudulPengaruh Penambahan Kuning Telur Dalam Pengencer CEP-2 Terhadap Kualitas Semen Sapi Donggala Selama Penyimpanan 5°C |
Nama: RIRIN |
Tahun: 2024 |
Abstrak Ririn (O12118100) Pengaruh Penambahan Kuning Telur Dalam Pengencer CEP-2 Terhadap Kualitas Semen Sapi Donggala Selama Penyimpanan 5°C (M. Mangun, Y. Duma, 2024) Sapi Donggala merupakan salah satu jenis sapi asli Indonesia yang memiliki daerah penyebaran di Provinsi Sulawesi Tengah. Peningkatan populasi dapat dilakukan melalui penerapan inseminasi buatan. Keberhasilan pelaksanaan IB berkaitan erat dengan proses pengenceran dan penyimpanan semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan kuning telur dalam pengencer CEP-2 terhadap kualitas semen sapi Donggala selama penyimpanan 5ºC. Penelitian ini menggunakan dua ekor pejantan sapi Donggala berumur sekitar 5-6 tahun, sebagai sumber semen. Penelitian terbagi ke dalam 4 perlakuan: P0= CEP-2 100%; P1= CEP-2 95% + 5% Kuning Telur (KT); P2= CEP-2 90% + 10% KT; dan P3= CEP-2 85% + 15% KT, dengan 5 ulangan (penampungan). Variabel yang diamati adalah motilitas, viabilitas, dan abnormalitas spermatozoa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa. Penyimpanan selama 72 jam didapatkan bahwa motilitas spermatozoa terbaik pada P2 yaitu sebesar 59.00±4.18%, berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan P3 (51.00±2.24%), P1 (51.00±4.18%), dan P0 dengan motilitas spermatozoa sebesar 48.00±5.70%. Viabilitas spermatozoa terbaik diperoleh pada perlakuan P2 yaitu sebesar 61.90±4.36%, berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan P3 (55.20%±0.84%), P1 (54.80±4.40%), dan P0 dengan viabilitas spermatozoa sebesar 53.90±5.92%. Penambahan 10% kuning telur ke dalam pengencer CEP-2 mampu mempertahankan kualitas spermatozoa hingga 72 jam penyimpanan pada suhu 5?. Kata Kunci : CEP-2, Kualitas semen, Kuning Telur, Sapi Donggala |