JudulPENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN SUMBER ENERGI YANG SAMA DAN PROTEIN YANG BERBEDA TERHADAP PERILAKU MAKAN PADA SAPI DONGGALA DIAKHIR MASA BUNTING |
Nama: REZALDI AHMAD EFENDI |
Tahun: 2023 |
Abstrak penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplemen energi yang sama dan protein yang berbeda, terhadap perilaku makan Pada sapi Donggala diakhir masa bunting. Penelitian ini menggunakan 16 ekor induk sapi Donggala diakhir masa bunting dengan umur sekitar 3,5-4 tahun dan kisaran bobot badan antara 300-350 kg. penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 4 pakan perlakuan dan masing-masing diulang sebanyak 4 kali. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis ragam menurut petunjuk (Steel dan Torrie 1991), apabila perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) maka akan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (Steela and Torrie 1991). pakan perlakuan yang dicobakan dalam penelitian ini adalah rumput gajah (Pennisetum purpureum) ad libitum (P0), rumput gajah ad libitum ditambah dedak padi sebanyak (0,5% bobot badan (BB), dalam bentuk bahan kering (BK)/hari dan daun gamal (Gliricidia sepium) sebanyak 0,5?BK/hari (P1), rumput gajah ad libitum ditambah dedak padi sebanyak (0,5% bobot badan (BB), dalam bentuk bahan kering (BK)/hari dan bungkil kelapa sawit sebanyak 0,5?BK/hari (P2), rumput gajah ad libitum ditambah dedak padi sebanyak (0,5% bobot badan (BB), dalam bentuk bahan kering (BK)/hari dan bungkil kopra sebanyak 0,5?BK/hari (P3). hasil analisis ragam menunjukan bahwa penambahan protein dari jenis pakan yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap waktu makan, ruminasi dan istirahat sapi Donggala diakhir masa bunting. hasil uji lainnya beda nyata terkecil(BNT) menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (P<0,05) antara P0 dan P1 dengan P2 dan P3 untuk lama makan. pada variabel waktu ruminasi sapi yang mendapatkan perlakuan P1 memiliki waktu ruminasi yang paling rendah, sedangkan P0, P2, dan P3 tidak terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05). pada variabel waktu istirahat tertinggi dicapai pada induk sapi yang mendapatkan perlakuan P1 dan Terendah Pada P2 dan P3. Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi pakan yang baik untuk sapi Donggala induk akhir bunting adalah pada perlakuan P3 dengan sumber protein berupa bungkil kopra. |