JudulPengaruh Bungkil Inti Sawit Berselenium Terhadap Kadar Air Ekskreta, Kercernaan Bahan Kering Dan Konsumsi BahanKering Pada Ayam Ras Petelur Fase Layer |
Nama: ELKANTHONO KALA'LANGI |
Tahun: 2023 |
Abstrak Elkanthono Kala’langi (O 121 17 265). Pengaruh Bungkil Inti Sawit Berselenium terhadap Kadar Air Ekskreta, Kercernaan Bahan Kering dan Konsumsi Bahan Kering pada Ayam Ras Petelur Fase Layer (Ummiani Hatta dan. Moh. Asril Adjis 2023). Selenium merupakan mineral yang berperan penting dalam pencernaan dalam tubuh ternak melalui sistem enzim. Bungkil inti sawit dapat berperan sebagai sumber penguat atau konsentrat pada ransum karena kandungan nutrien yang tinggi. Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang percobaan Laboratorium Pengembangan dan Agribisnis Peternakan dan Perikanan Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako, di Desa Sibalaya Selatan, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian telah dilakukan pada tanggal 15- 17 Juni 2021, menggunakan 16 ekor ayam ras petelur fase layer. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dengan 4 ulangan. S0 : Ransum kontrol, S1 : Ransum kontrol + 0,5% bungkil inti sawit tanpa fermentasi, S2 : Ransum kontrol + 0,5% bungkil inti sawit fermentasi, S3 : Ransum kontrol + 0,5% bungkil inti sawit fermentasi Berselenium. Peubah yang diamati adalah konsumsi bahan kering kecernaan bahan kering, dan kadar air ekskreta. Hasil anaisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan bungkil inti sawit fermentasi berselenium dalam ransum memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi bahan kering, kecernaan bahan kering, dan kadar air ekskreta. Ransum dengan penambahan fermentasi bungkil inti sawit berselenium tidak mempengaruhi konsumsi bahan kering, kecernaan bahan kering maupun kadar air ekskreta, sehingga tidak memberikan efek terhadap ayam ras petelur. Kata kunci: Ayam ras petelur, bungkil inti sawit, selenium |