JudulPengaruh Pemberian Level Yolk Pada Larutas Tris-Citrate-D-Glucose Terhadap Kualitas Spermatozoa Sapi Donggala |
Nama: MUHAMMAD RIFALDI LADJAMA |
Tahun: 2022 |
Abstrak Muhammad Rifaldi Ladjama (O12117151). Pengaruh Pemberian Level Yolk Pada Larutan Tris-Citrate- D-Glucose Terhadap Kualitas Spermatozoa Sapi Donggala dibawah bimbingan (Mirajuddin dan Awaluddin 2021). Penelitian ini merupakan laboratorium eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian level yolk pada larutan Tris-Citrate-D-Glucose terhadap kualitas spermatozoa sapi Donggala pada suhu 10-12 oC selama 5 hari. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pembibitan Ternak Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai tempat penampungan semen segar dan di Laboratorium Reproduksi dan Pemuliaan Ternak Universitas Tadulako sebagai tempat analisis sejak April hingga Mei 2021 yang terdiri dari 4 perlakuan. Perlakuan yang dicobakan adalah Tris 3,643gr + Citrate 1.99gr + D-Glucose 0,5 + Semen Segar sebagai Kontrol (P0), Tris 3,643gr + Citrate 1.99gr + D-Glucose 0,5gr + Semen Segar + Yolk 15% sebagai P1, Tris 3,643gr + Citrate 1.99gr + D-Glucose 0,5gr + Semen Segar + yolk 20% sebagai P2, dan tris 3,643gr + Citrate 1.99gr + D-Glucose 0,5gr + Semen Segar + Yolk 25% sebagai P3 dengan 5 kali penampungan sebagai ulangan. Data kualitas semen segar dianalisis secara statistik deskriptif untuk menggambarkan layak atau tidaknya sampel semen segar dijadikan analisis lanjut. Data perlakuan kualitas spermatozoa antar perlakuan selama penyimpanan dianalisis dengan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian level Yolk pada pengencer Tris- Citrate-D-Glucose tidak memperlihatkan pengaruh yang signifikan (p>0,05) terhadap motilitas, morfologi, dan viabilitas spermatozoa sapi Donggala pada penyimpanan 10-12oC selama 5 hari. Penelitian ini menunjukkan bahwa P2 memberikan nilai terbaik terhadap motilitas progresif (20,08±1,17), P3 (19,91±2,61), P1 (18,86±2,41), dan P0 (18,84±0,24). Terhadap morfologi abnormal P3 memberikan nilai terendah dengan nilai (30,13±2,27), P2 (32,44±4,16), P1 (37,12±5,71), dan P0 (37,61±6,98). Terhadap viabilitas spermatozoa hidup P2 memberikan nilai tertinggi (32,00±4,82), P3 (29,94±4,07), P1 (28,86±5,86), dan P2 (26,14±5,61). Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan tris-citrate-d-glucose pada level yolk yang lebih tinggi atau rendah untuk mendapatkan kualitas pengencer spermatozoa sapi Donggala yang baik. Kata Kunci : Kualitas Spermatozoa, Pengencer, Sapi Donggala, Yolk |