JudulDinamika Populasi Sapi Bali Di Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar |
Nama: TAUFIK MUBARAK |
Tahun: 2025 |
Abstrak Taufik Mubarak (O 121 17 086). Dinamika Populasi Sapi Bali Di Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar (Mobius Tanari dan Awaluddin, 2024). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis “Dinamika Populasi Sapi Bali di Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar”, dan dilaksanakan selama 1 bulan yaitu pada bulan agustus sampai september 2023. Data penelitian diperoleh dari 53 responden yang memelihara sapi Bali pada 3 desa dari 10 desa di Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar yaitu di Desa Rea, Desa Paku, Desa Mirring. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan penetapan sampel berdasarkan purposive sampling. Variabel yang dihitung dalam penelitian ini adalah angka kelahiran, angka pembelian, angka bantuan, angka penjualan, angka kematian, angka pemotongan dan natural increase (NI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas peternak sapi Bali di Kecamatan Binuang adalah laki-laki dengan persentase 96,23?ngan kelompok usia produktif 40–50 tahun mendominasi dengan persentase 47,17%. Tingkat pendidikan peternak relatif rendah, dengan 47,17% hanya menempuh pendidikan hingga SD, sementara 35,85% tidak menamatkan SD. Sebagian besar peternak memiliki pekerjaan utama sebagai petani dengan persentase 67,92%, dan peternakan sapi Bali dilakukan sebagai usaha sampingan. Skala kepemilikan ternak didominasi oleh peternak yang memiliki 6–10 ekor sapi dengan persentase 43,39?n lebih dari 10 ekor sapi dengan persentase 43,39%, mencerminkan potensi pengembangan skala usaha yang cukup besar. Dinamika populasi sapi Bali menunjukkan adanya pertumbuhan yang dipengaruhi oleh angka kelahiran, kematian, dan penjualan ternak. Total populasi sapi Bali di Kecamatan Binuang tercatat sebanyak 619 ekor pada tahun 2023. Angka kelahiran mencapai 16,64%, angka kematian sebesar 3,72%, dan tingkat Natural Increase (NI) sebesar 12,92%, yang tergolong rendah dibandingkan rata- rata nasional. Penyebab utama rendahnya nilai NI adalah tingginya tingkat penjualan induk betina produktif, kematian ternak akibat penyakit, serta kurang optimalnya manajemen pemeliharaan. Sistem pemeliharaan yang diterapkan mayoritas peternak adalah sistem tradisional dengan penggembalaan atau semi- intensif dan pemberian pakan tambahan yang masih terbatas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dinamika populasi sapi Bali di Kecamatan Binuang memiliki potensi untuk terus berkembang, namun dihadapkan pada tantangan rendahnya tingkat pendidikan peternak, minimnya pengetahuan tentang kesehatan dan manajemen ternak, serta tingginya praktik penjualan ternak produktif. Diperlukan langkah-langkah strategis, seperti pelatihan dan pendampingan teknis untuk meningkatkan kapasitas peternak, serta intervensi pemerintah dalam bentuk subsidi pakan, pelayanan kesehatan hewan, dan pengawasan penjualan ternak produktif guna menjaga keberlanjutan populasi sapi Bali. Kata Kunci: Sapi Bali, Dinamika Populasi, Polewali Mandar |