JudulPENGARUH SUHU YANG BERBEDA PADA PROSES PENETASAN TELUR ITIK CILI MENGGUNAKAN INKUBATOR |
Nama: BARDUN BAHYAR |
Tahun: 2020 |
Abstrak Bardun Bahyar (O 121 16 046). Pengaruh Suhu yang Berbeda Pada Proses Penetasan Telur Iitik Cili Menggunakan Inkubator (Yohan Rusiyantono, 2019) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu optimal penetasan telur itik Cili. Materi yang digunakan yaitu telur fertil itik Cili Sebanyak 75 butir. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola yang terdiri dari 3 perlakuan dan 5 ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan adalah P1 = Suhu Inkubator ( 370C), P2 = Suhu Inkubator (380C) dan P3 = Suhu Inkubator (390C). Rataan lama menetas pada penelitian ini adalah 684/28,5 hari, 672/28 hari dan 647/26,9 hari secara berturut turut untuk temperatur 370C, 380C dan 390C. Hasil analisis varian menunjukkan bahwa pengaturan suhu terhadap lama menetas memberikan pengaruh yang sangat berbeda nyata (P<0.01). Rataan Mortilitas embrio pada penelitian ini adalah 52%, 44?n 68% secara berturut turut untuk temperatur 370C, 380C dan 390C. Hasil analisis varian menunjukkan bahwa pengaturan suhu terhadap lama menetas memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0.05).Rataan daya tetas pada penelitian ini adalah 48.0%, 56.0?n 32.0% secara berturut turut untuk temperatur 370C, 380C dan 390C. Hasil analisis varian menunjukkan bahwa pengaturan suhu terhadap lama menetas memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah suhu optimal penetasan telur itik Cili yaitu pada pengaturan suhu 380C. hal ini berdasarkan parameter yang diamati, lama menetas (672 Jam / 28 hari), mortalitas embrio (44%) dan daya tetas (56%). Kata kunci : Suhu, Itik Cili, lama menetas, mortalitas embrio, daya tetas |