Judul PENETESAN TELUR MALEO PADA TEMPERATUR DAN KELEMBABAN YANG BERBEDA MENGGUNAKAN INKUBATOR MODIFIKASI |
Nama: BERTHA SAU' DATUAN |
Tahun: 2019 |
Abstrak RINGKASAN Bertha Sau’ Datuan (O12115337). Penetasan Telur Maleo Pada Temperatur dan Kelembaban yang berbeda Menggunakan Inkubator Modifikasi. Dibawah Bimbingan Bapak ( Mobius Tanari). Burung maleo (Macrocephalon maleo) masuk dalam kategori Appendix 1 oleh Convention on Internation Trade in Endangered Spesies of Wild Fauna and Flora (CITES). Sistem penetasan telur maleo dengan menggunakan inkubator buatan sangat efesien, efektif dan ekonomis. penelitian ini bertujuan untuk melihat indeks telur maleo (Macrocephalon maleo) Penelitian ini telah di laksanakan di Luwuk Desa Uso Kecamatan Batui Kabupaten Luwuk Banggai, yang dilaksanakan pada bulan Maret-Junil 2019. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan 40 butir telur maleo yang di dilakukan pada dua inkubator dengan temperatur yang berbeda . Telur-telur tersebut dijadikan objek penelitian secara ex-situ dengan menggunakan inkubator modifikasi . Inkubator ke 1: Pada Pada inkubator satu dimasukkan 20 butir telur maleo (20 butir dari Desa Balingara). Temperatur di dalam inkubator sekitar 330C dan kelembaban sekitar 65-70%. Inkubator ke 2 : Pada inkubator kedua dimasukkan sebanyak 20 butir telur maleo (20 butir dari Desa Balingara). Temperatur di dalam inkubator sekitar 350C dan kelembaban sekitar 65-70%. Setelah 60 hari dalam inkubator telur yang menetas pada temperatur 330C sebanyak 16 butir (80%) sedangkan pada temperatur 350C sebanyak 15 butir (75%), Busuk/tidak fertil pada temperatur 330C sebanyak 3 (15%) sedangkan pada temperatur 350C sebanyak 4 butir (20%), , Tidak menetas pada temperatur 330C sebanyak 1 butir (5%) sedangkan pada temperatur 350C sebanyak 1 butir . Hasil ini menunjukkan bahwa penetasan telur maleo dapat dilakukan pada temperatur 330C dan 350C . Kata kunci : Telur Maleo, Penetasan, Inkubator Modifikasi |