JudulHUBUNGAN BODY CONDITION SCORE (BCS) TERHADAP BOBOT BADAN INDUK SAPI BALI PASCA MELAHIRKAN |
Nama: Nadia |
Tahun: 2019 |
Abstrak Abstrak Nadia (O 121 14 086) Hubungan Body condition score (BCS) terhadap bobot badan induk sapi bali pasca melahirkan. Sapi Bali (Bos sondaicus) merupakan salah satu bangsa sapi murni dan sapi asli Indonesia. SapiBali merupakan domestikasi banteng (Bibosbanteng) yang diduga terjadi di Pulau Jawaatau Bali dan Lombok (Pyne, 1973 dan Rollinson,1984). Sampai saat ini masih dijumpai banteng yang hidup liar di beberapa lokasi di Pulau Jawa, seperti di Ujung Kulon dan Pulau Bali yang juga merupakan pusat penyebaran gen sapi Bali (Nozawa, 1979). BCS digunakan untuk pendugaan status nutrisi, mengetahui status reproduksi sapi, menilai status kesehatan individu ternak dan membangun kondisi ternak pada waktu menejemen ternak yang rutin. BCS telah terbukti menjadi alat praktis yang penting dalam menilai kondisi tubuh ternak karena BCS adalah indikator sederhana terbaik dari cadangan ternak lemak yang tersedia yang dapat digunakan oleh ternak dalam periode apapun (susilorini,2011). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh BCS induk terhadap bobot badan sapi bali pasca melahirkan . Materi yang digunakan dalam penelitian ini induk Sapi Bali sebanyak 30 ekor. Penelitian ini menggunakan analasis deskriptif, variable yang diamati adalah Body condition score, bobot badan pasca melahirkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Bobot Badan induk Sapi Bali pasca Melahirkan dengan Body condition score 4 sebesar 274,43 ± 16,67 lebih besar dibandingkan dengan Bobot badan induk Body condition score 3 sebesar 237,73 ± 8,63 dan Body condition score 2 sebesar 217 ± 9,51. Hasil analisi korelasi antara body condition score (BCS) induk sapi Bali menunjukan adanya korelasi yang kuat dengan bobot badan pasca melahirkan 0,86. Kata Kunci : Bobot badan Induk sapi bali,Bcs |