| JudulGAMBARAN TINGKAT STRESS PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS BULILI KOTA PALU |
| Nama: RISKA APRIANI |
| Tahun: 2025 |
| Abstrak ABSTRAK Later Belakang : Stres merupakan bentuk respon tubuh terhadap perubahan, tuntutan atau beban yang dialami. Stres juga dapat menjadi faktor pemicu, penyebab maupun akibat dari gangguan atau penyakit yang salah satunya adalah hipertensi. Tujuan : Untuk mengetahui Gambaran Tingkat stres pada lansia yang menderita hipertensi di Puskesmas Bulili Kota Palu. Metode : jenis penelitian ini adalah menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Subjek penelitian adalah lansia yang hipertensi sebanyak 40 orang. Penelitian ini dilakukan bulan juli tahun 2025 dengan cara mengisi kuesioner. Pengolahan data menggunakan program SPSS. Hasil : diketehui bahwa mayoritas responden berada pada kategori Tingkat stress ringan yaitu sebanyak 33 responden (82,5%), paling banyak berusia 60-69 tahun yaitu 21 responden (52,5%), Pekerjan yang dominan URT sebanyak 21 responden (52,5%), tingkat pendidikannya SD sebanyak 20 responden (50,0%), paling dominan yaitu tekanan darah 140-159 sebanyak 14 responden. Kesimpulan : Tingkat Stress Pada Lansia yang Menderita Hipertensi mayoritas lansia mengalami stress ringan, Berdasarkan karakteristik responden dalam penelitian ini diketahui yang terbanyak usia 60-69 tahun, jenis kelamin Perempuan, pekerjaan URT, Tingkat Pendidikan SD, tekanan darah 140- 159 mmHg. Peneliti berasumsi bahwa keadaan tersebut dapat dipahami karena hipertensi yang mereka derita dapat menyebabkan stress, begitu pula sebaliknya stress dapat menyebabkan tekanan darah menjadi naik atau hipertensi. Ketika dilakukan pengisian kuesioner terhadap lansia terlihat tanda dan gejala gejala stress antara lain, cepat marah, mudah cemas, gelisa, sulit tidur pada malam hari dan sakit kepala. Mereka juga menyatakan takut akan komplikasi yang timbul akibat hipertensi mengingat usia mereka yang semakin tua. Setelah dilihat dari distribusi frekuensi didapatkan paling banyak lansia mengalami stress ringan. Seorang yang sedang mengalami stress akan menyebabkan pelepasan hormon adrenalin sehingga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah melalui kontraksi arteria tau vasodilatasi dan peningkatan denyut jantung, apabila stress tersebut berlangsung lama maka tekanan darah akan tetap tinggi yang dapat menyebabkan hipertensi (South,2019). Kata Kunci : Tingkat Stress, Lansia, Hipertensi |