JudulGAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERULOSIS YANG BEROBAT DI PUSKESMAS KAWATUNA |
Nama: WANDA AMALIA |
Tahun: 2022 |
Abstrak Gambaran Karakteristik Penderita Tuberculosis yang Berobat di Puskesmas Kawatuna Wanda Amalia (2022) Program Studi D-III Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako Ns. Parmin, S.Kep., M.Kep ABSTRAK Tuberkulosis Paru (TB Paru) masih menjadi masalah kesehatan yang cukup besar di dunia. Prevalensi kasus tuberkulosis paru ini seperti yang telah dicatat oleh WHO mencapai 14 juta. TB paru berdasarkan sosiodemografi pada kelompok umur 35-44 (23,6%), laki-laki (74,7%), tamat SMA (44,5), petani/supir/buruh (31,9%), kasus baru (97,8%), PMO keluarga (98,9%), patuh (90,1%), ada konversi sputum tahap intensif (95,1%), konversi sputum tahap lanjutan (91,8%). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Gambaran Karakteristik Penderita Tuberculosis yang Berobat di Puskesmas Kawatuna.kelurahan Kawatuna, Kota Palu. Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Kepatuhan Berobat. Rancangan Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain survey kuantitatif.sebanyak 39 responden Pada penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder dari data rekam medik pasien Tuberkulosis Paru (TB Paru). Dari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik penderita TB Paru berdasarkan umur tertinggi pada kelompok umur 26-45 tahun (53,8%), jenis kelamin laki-laki (69,2%), pendidikan menengah (SMP, SMA) (46,1%) dan responden yang tidak patuh berobat (56,5%). Saran diberikan kepada petugas Puskesmas dan pelayanan kesehatan agar dapat meningkatkan pelaksanaan promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya masalah tuberculosis paru dimana dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan mengenai pencegahan Tuberculosis Paru yang baik agar masyarakat dapat mencegah terjadinya Tuberculosis Paru secara dini. Kata Kunci: TB-Paru, Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Kepatuhan Berobat |