JudulPENGARUH OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) TERHADAP BERAT BADAN PADA PASIEN TBC DI KECAMATAN PALU BARAT |
Nama: MIFTAHUL JANNAH |
Tahun: 2020 |
Abstrak ABSTRAK MIFTAHUL JANNAH. Pengaruh Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Terhadap Berat Badan Pada Pasien TBC di Kecamatan Palu Barat (di bawah bimbingan Herawanto) Peminatan Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Palu Skripsi, Oktober, 2020 Pasien Tuberkulosis (TBC) mengalami perubahan badan dan beberapa tanda defisiensi mikronutrien saat diagnosis. Penurunan berat badan terjadi karena perubahan metabolik yang disebabkan oleh penyakit TBC. Pasien TBC akan mengalami peningkatan berat badan selama menjalani pengobatan Anti Tuberkuosis. Berat badan umumnya meningkat, tetapi proses pemulihannya lambat dan sia-sia. Kecamatan Palu Barat merupakan daerah yang paling banyak terdapat kasus TBC berdasarkan laporan puskesmas dan rumah sakit, terdapat 209 kasus TBC pada tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Terhadap berat badan pada pasien TBC di Kecamatan Palu Barat, Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 209 orang, dengan menggunakan rumus Lemeshow didapatkan sampel sebanyak 97 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling, Analisis yang digunakan yaitu regresi linear sederhana dengan nilai ? =5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara lama pengobatan, (p=0,000), efek samping (p=0,000) dan kepatuhan minum obat (p=0,004) terhadap berat badan pada pasien TBC di Kecamatan Palu Barat. Disarankan kepada pasien TBC untuk patuh dalam mengonsumsi obat hingga selesai pengobatan walaupun responden merasakan efek samping yang ditimbulkan oleh OAT, apabila responden patuh maka dapat menekan bakteri yang ada dalam tubuh sehingga meningkatkan berat badan responden. Kata Kunci : TBC, Lama Pengobatan, Efek Samping, Kepatuhan, Berat Badan |