JudulManajemen Logistik Obat Pascabencana Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Undata Provinsi Sulawesi Tengah |
Nama: KADEK VIYAN KRISTIAWAN |
Tahun: 2020 |
Abstrak ABSTRAK KADEK VIYAN KRISTIAWAN Manajemen Logistik Obat Pascabencana di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Undata Provinsi Sulawesi Tengah (di bawah bimbingan Bertin Ayu Wandira, S.KM., M.Kes) Peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Skripsi, Februari 2020 Ketersediaan obat di rumah sakit tergantung bagaimana proses manajemen logistik obat. Masalah manajemen logistik obat di RSUD Undata adalah terjadi keterlambatan pendistribusian obat dari distributor, tunggakan pembayaran obat oleh rumah sakit, peningkatan jumlah obat kadaluarsa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Manajemen Logistik Obat Pascabencana di Instalasi Farmasi RSUD Undata. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data indepth interview. Informan penelitian sebanyak 6 informan yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan perbekalan farmasi di RSUD Undata menggunakan metode konsumsi dan epidemiologi. Kendala perencanaan logistik obat ketika trend penyakit berubah. Anggaran logistik obat di instalasi farmasi berasal dari APBN dan BLUD. Pengadaan perbekalan farmasi menggunakan metode pembelian langsung dan E-purchasing, kendala pengadaan logistik obat masih adanya tunggakan pembayaran obat ke distributor, pendistribusian obat yang lambat dari distributor dan kekosongan stok obat. Penerimaan perbekalan farmasi dilakukan oleh staf gudang instalasi farmasi dan tim penerimaan, masih ada kendala dalam penerimaan yaitu waktu untuk pemeriksaan kualitas dan kuantitas barang logistik yang cukup lama. Penyimpanan logistik obat dilakukan dengan sistem FIFO dan FEFO dengan pengaturan penyimpanan secara alfhabet, kendala dalam penyimpanan logistik, gudang IFRS yang sempit. Pengendalian logistik obat dilakukan dengan Stok Opname untuk mengetahui kualitas dan kuantitas obat serta tanggal Expaired Date obat, kendala dalam pengendalian logistik obat waktu untuk melakukan stok opname membutuhkan waktu yang lama. Saran kepada pihak IFRS Undata untuk mengevaluasi setiap tahapan dalam manajemen logistik obat untuk meminimalisir kendala yang ada agar tidak mempengaruhi pelayanan yang ada di rumah sakit. Kata Kunci: Manajemen Logistik Obat, Pascabencana |