JudulFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tikson Raya Kabupaten Banggai Laut |
Nama: RUSDIANTO |
Tahun: 2020 |
Abstrak ABSTRAK RUSDIANTO. Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tikson Raya Kabupaten Banggai Laut (di bawah bimbingan Rasyika Nurul Fadjriah). Peminatan Promosi Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako 2020 Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan stimulasi psikososial serta paparan infeksi berulang pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu dari janin hingga anak berusia 2 tahun. Dari 13 kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, prevalensi balita stunting tertinggi pada tahun 2018 yaitu di Kabupaten Banggai Laut sebesar 36,7%. Prevalensi stunting Puskesmas Tikson Raya sebesar 30%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting di wilayah kerja puskesmas tikson raya kabupaten banggai laut. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian case control. Jumlah sampel yang digunakan 90 orang dengan teknik Stratifaid Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, data dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariate dan multivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pemberian ASI (p=0,009), Waktu pemberian MP ASI (p=0,009), Riwayat penyakit infeksi (p=0,001), praktek kesehatan dasar (p=0,000), Hygiene sanitasi lingkungan (p=0,000), pengetahuan gizi ibu (p=0,000) dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Tikson Raya Kabupaten Banggai Laut. Variabel hygiene sanitasi lingkungan merupakan variabel yang paling berhubungan dengan nilai OR= 17,367. Saran untuk pihak Puskesmas Tikson Raya untuk memberikan edukasi kepada ibu tentang ASI, Pemberian MP ASI, penyakit infeksi, dan pengetahuan gizi. Kata Kunci : Stunting, Balita, Sanitasi Lingkungan |