JudulFAKTOR RISIKO STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWAELI KOTA PALU SULAWESI TENGAH |
Nama: IRMAWATI.B |
Tahun: 2019 |
Abstrak Stunting pada balita saat ini menjadi salah satu perhatian diseluruh negara termasuk Indonesia yang menjadikan stunting satu dari tiga permasalahan yang diprioritaskan. Sulawesi Tengah sendiri memiliki jumlah kasus stunting berada diperingkat ke-empat tertinggi di Indonesia dengan prevalensi 36,1?n prevalensi stunting tertingggi di Kota Palu berada di Kecamatan Tawaeli sebesar 57,1%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tawaeli Kota Palu Sulawesi Tengah. Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan case control. Populasi adalah para ibu yang memiliki balita 24–59 bulan dan total sampel berjumlah 128 orang dengan subjek kasus 32 ibu yang memiliki balita stunting dan subjek kontrol 96 ibu yang memiliki balita tidak stunting yang diambil secara purposive sampling. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi square dan tingkat kepercayaan CI= 95% (? = 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa riwayat BBLR (OR = 3,215 dan CI =1,406-7,352), ASI eksklusif (OR = 3,098 dan CI =1,094-8,773), pemberian MP ASI (OR = 2,712 dan CI=1,160-6,337), dan riwayat imunisasi dasar lengkap (OR = 4,733 dan CI=2,026-11,058) berisiko terhadap stunting. Perlunya perhatian khusus orang tua mengenai status gizi terhadap anak sejak 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) melalui memberikan ASI eksklusif, MP ASI yang tepat dan kelengkapan imunisasi dasar. Kata Kunci: BBLR, ASI Eksklusif, MP ASI, Imunisasi, Stunting |