JudulFaktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Inisiasi Menyusu Dini Di Ruang Bersalin RSU Anutapura Palu |
Nama: NILASARI |
Tahun: 2022 |
Abstrak ABSTRAK NILASARI. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Inisiasi Menyusu Dini di Ruang Bersalin RSU Anutapura Palu (di bawah bimbingan Prof. Dr. Rosmala Nur., M.Si dan Dr. Muh. Ryman Napirah., S.KM.,M.Kes). Peminatan Biostatistik/KB dan Kependudukan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Palu Skripsi Inisiasi Menyusu Dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebuah survei di Indonesia menunjukkan bahwa hanya 4% wanita Indonesia yang melaksanakan IMD sedangkan 96% lainnya tidak mempraktekkannya. Berdasarkan data statistik di Rekam Medik RSU Anutapura Palu menunjukkan bahwa, jumlah persalinan tahun 2015 adalah 928 ibu melahirkan (35,23%). Sedangkan jumlah persalinan tahun 2016 adalah 879 ibu (26,72%), pada tahun 2017 berjumlah 992 ibu melahirkan (32,41%) dan periode Januari s/d Juni 2018 adalah 389 (26,5%) Ibu (Rekam Medik RSU Anutapura Palu 2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, dukungan suami, dukungan petugas kesehatan, terhadap inisiasi menyusu dini (IMD). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 100 responden. Data dianalisis menunjukkan bahwa pengetahuan, dukungan suami dan dukungan petugas kesehatan berhubungan dengan inisiasi menyusu dini (IMD) dengan nilai ?<0,05. Bagi Ibu melahirkan sebaiknya mengikuti konseling pelayanan kesehatan dengan petugas kesehatan yang professional. Bagi petugas kesehatan dapat memaksimalkan sosialisasi kepada ibu hamil dan keluarga agar lebih muda memperhatikan kondisi ibu ketika hamil terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Kata Kunci: Pengetahuan, Dukungan Suami, Dukungan Tenaga Kesehatan, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) |