| JudulHUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA KEJADIAN MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI KECAMATAN MANTIKULORE KELURAHAN LAYANA INDAH PALU TAHUN 2025 |
| Nama: FIQRAH NURFATIHA FEBRIANTI |
| Tahun: 2025 |
| Abstrak Latar Belakang: Menarche adalah menstruasi pertama yang menandai awal fungsi reproduksi pada remaja putri. Usia Menarche dipengaruhi oleh Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT tinggi dapat mempercepat, sedangkan IMT rendah dapat menunda Menarche. Data WHO tahun 2020 menunjukkan Indonesia menempati peringkat ke-15 dari 67 negara dengan tren percepatan usia menarche. Khususnya di Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, prevalensi masalah gizi meningkat dari 11,5% pada tahun 2021 menjadi 15,58% pada tahun 2023 Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usia kejadian menarche dan indeks massa tubuh (IMT) serta menganalisis hubungan antara IMT dengan kejadian menarche pada remaja putri di Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu tahun 2025. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan Potong lintang. Sampel berjumlah 37 remaja putri yang telah mengalami menarche, dipilih menggunakan teknik consecutive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi pada beberapa SD dan SMP di Kecamatan Mantikulore, Kelurahan Layana Indah, Kota Palu. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki IMT normal (43,2%) dan usia menarche terbanyak pada rentang 12–14 tahun (48,6%). Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara IMT dan usia Menarche (p < 0,01; r = -0,532), dimana semakin rendah IMT, menarche terjadi lebih lambat Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara IMT dan usia kejadian Menarche. Remaja dengan IMT rendah cenderung mengalami Menarche lebih lambat, sedangkan remaja dengan IMT normal hingga obesitas lebih sering mengalami Menarche pada usia normal atau lebih dini. Kata kunci: Menarche, IMT, Usia Menarche, Remaja Putri |