| JudulPERBANDINGAN KUALITAS PREPARAT SITOPATOLOGI CAIRAN EFUSI PLEURA DENGAN PEWARNAAN GIEMSA DAN PAPANICOLAU |
| Nama: JANITA AULOGIA PAMUSOK |
| Tahun: 2025 |
| Abstrak PERBANDINGAN KUALITAS PREPARAT SITOPATOLOGI CAIRAN EFUSI PLEURA DENGAN PEWARNAAN GIEMSA DAN PAPANICOLAU Janita Aulogia Pamusok 1 , Gina Andyka Hutasoit , Rosa Dwi Wahyuni 2 , Nur Syamsi 3 4 1 Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako 2 Departemen Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako 3 Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako 4 Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako ABSTRAK Latar Belakang: Pemeriksaan sitopatologi merupakan metode penting dalam evaluasi seluler untuk mendukung penegakan diagnosis berbagai kondisi patologis. Keberhasilan interpretasi sitologi sangat bergantung pada kualitas preparat, yang dipengaruhi oleh teknik pewarnaan. Giemsa merupakan metode pewarnaan yang sederhana dan cepat, sedangkan pewarnaan papanicolau sebagai gold standar sitologi memiliki prosedur yang lebih kompleks dan memerlukan waktu lebih lama. Tujuan: Membandingkan kualitas preparat sitopatologi cairan efusi pleura menggunakan metode pewarnaan giemsa dan papanicolau. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif komparatif dengan metode post-test only. Sampel penelitian berjumlah 52 yang diperoleh melalui teknik total sampling pada pasien yang menjalani torakosentesis di RSUD Undata Palu pada bulan Juli 2025. Setiap sampel dibuat menjadi dua preparat dengan pewarnaan berbeda, dan penilaian kualitas dilakukan berdasarkan indikator bentuk sel, kontras inti, kontras sitoplasma, serta kebersihan latar belakang. Hasil: Uji statistic Mann–Whitney U Test menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kedua metode (p < 0,001). Pewarnaan papanicolau menghasilkan kontras inti dan sitoplasma yang lebih kuat serta latar belakang yang lebih bersih, sedangkan pewarnaan giemsa menunjukkan kontras yang lebih lemah dan latar belakang yang lebih kotor. Kesimpulan: Metode pewarnaan papanicolau lebih optimal dalam menghasilkan kualitas preparat sitopatologi cairan efusi pleura dibandingkan pewarnaan giemsa. Kata Kunci: Efusi pleura, sitopatologi, pewarnaan giemsa, pewarnaan papanicolau, kualitas preparat. |