Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulHUBUNGAN PEMBERIAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 0 – 5 TAHUN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS LABUAN
Nama: LANGGAI NAROSO
Tahun: 2025
Abstrak
Latar Belakang : Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengestimasikan prevalensi balita kerdil (stunting) di seluruh dunia pada tahun 2020 sebesar 22% atau 149,2% kasus, dan berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022, angka kejadian stunting di Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 28,2% dimana angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 29,7% dimana mengalami penurunan sebanyak 1,5%. Stunting sendiri adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial. Tujuan : Mengetahui Hubungan pemberian susu formula terhadap kejadian stunting Pada Balita di puskesmas Labuan. Metode : Penelitian ini menggunakan Desain Survey Analitik Observasional dengan pendekatan cross-sectional, dan teknik pengambilan sampel purposive sampling yang bertempat di Posyandu Desa Toposo wilayah kerja Puskesmas Labuan. Jumlah responden yang digunakan pada penelitian adalah 72 balita. Pada hasil penelitian uji yang digunakan yaitu Uji Chi-Square. Hasil : Hasil yang didapati yakni terdapat 26 balita yang mengalami stunting dengan 13 balita (35,1%) yang diberikan susu formula dan 13 balita (38,2%) yang tidak diberikan susu formula, kemudian Terdapat 45 balita yang tidak mengalami stunting dimana dengan 24 balita (64,9%) yang diberikan susu formula dan 21 balita (61,8) yang tidak diberikan susu formula. Sehingga, didapatkan hasil hubungan pemberian susu formula terhadap kejadian stunting Pada Balita di puskesmas Labuan dengan nilai p-value = 0,981 atau p-value > 0,05. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan signifikan antara konsumsi susu formula dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Labuan. Kata Kunci : Stunting, pemberian susu formula, balita

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up