JudulPERSEPSI MASYARAKAT DAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BERBAHAN LOKAL DI PUSKESMAS MAMBORO KOTA PALU |
Nama: ABNER GABRIEL SUGANDHI |
Tahun: 2025 |
Abstrak Latar Belakang: Indonesia menghadapi masalah gizi yang serius, dengan prevalensi balita gizi kurang mencapai 16,29% pada tahun 2019 dan ibu hamil mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) sebesar 17,3% Riskesdas 2018. Di Puskesmas Mamboro, angka gizi kurang pada balita tercatat 4,35%, sedangkan kasus ibu hamil KEK meningkat menjadi 9,4% pada tahun 2020. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah meluncurkan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbah Lokal di Puskesmas Mamboro. Tujuan: Mengetahui Persepsi Masyarakat Terhadap Program Pemberian Makanan Tambahan Berbahan Lokal di Puskesmas Mamboro. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kualitatif untuk mendalami perencanaan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Lokal melalui wawancara mendalam. Sampel penelitian terdiri dari 2 orang tua balita, 2 ibu hamil KEK, 2 kader Posyandu sebagai informan utama, 1 Ibu PKK sebagai informasi kunci, dan 1 Pemegang Program sebagai informasi tambahan. Hasil: Persepsi masyarakat tentang program PMT berbahan lokal melalui perencanaan yang mencakup penyediaan sarana, tenaga kerja, dan pendanaan. Setiap kelurahan diwajibkan membangun dapur dengan tim pendamping dan pelaksana sesuai SK. Penentuan program sasaran menggunakan data dari Puskesmas untuk mengidentifikasi balita kurang gizi dan ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK). Pelaksanaan melibatkan pengadaan bahan makanan yang memenuhi syarat dan didistribusikan oleh Puskesmas. Sosialisasi program penting karena masyarakat belum sepenuhnya memahami tujuan dan manfaatnya, namun ada keterbatasan teknologi dan keterlambatan pengadaan barang. Kesimpulan: Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan lokal melalui proses terstruktur yang melibatkan Puskesmas. Meskipun efektif dalam memperbaiki status gizi, program ini menghadapi hambatan seperti keterlambatan pembuatan makanan dan kesulitan pencatatan. Masyarakat berharap program ini dapat berlanjut untuk menurunkan angka gizi buruk. Kata Kunci: Persepsi Masyarakat,Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan lokal. Ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), Balita gizi kurang. |