JudulHUBUNGAN PERNIKAHAN USIA DINI DAN PEMBERIAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWAELI |
Nama: ALDY MOHAMMAD |
Tahun: 2024 |
Abstrak Prevalensi stunting di Sulawesi Tengah menurut Riskesdas tahun 2018, terjadi penurunan angka stunting dari 41% menjadi 32,3%, diikuti data yang yang tercatat bahwa Sulawesi Tengah berada diperingkat kelima pernikahan usia dini, dan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2018, sekitar 57?ri bayi baru lahir di seluruh dunia menerima susu formula dalam satu jam pertama kelahirannya, dan 62?ri anak di bawah usia 6 bulan menerima susu formula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pernikahan usia dini dan pemberian susu formula dengan kejadian stunting, serta faktor yang paling kuat dalam menimbulkan resiko kejadian stunting, dengan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study yang berlokasi di wilayah kerja puskesmas Tawaeli, dengan teknik simple random sampling, didapatkan 86 responden ibu beserta balita usia 2-5 tahun sebagai sampel penelitian. Penelitian ini mendapatkan hasil uji chi square yang signifikan untuk variabel pernikahan usia dini (p=0,002), begitu juga dengan variabel pemberian susu formula (p=0,003), kemudian nilai multivariat regresi logistic pernikahan usia dini < nilai multivariat regresi logistic pemberian susu formula (0,021<0,025). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pernikahan usia dini dan pemberian susu formula dengan kejadian stunting, serta pernikahan usia dini merupakan faktor yang paling kuat dalam menimbulkan resiko kejadian stunting jika dibandingkan dengan variabel pemberian susu formula. |