JudulHubungan Faktor Predisposisi Dengan Kejadian Otitis Media Supuratif Kronik Di Klinik THT-KL RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah |
Nama: ARUM MAHARANI |
Tahun: 2024 |
Abstrak Latar Belakang: Salah satu masalah kesehatan di Indonesia adalah gangguan pendengaran yang dapat disebabkan oleh otitis media. Angka kejadian OMSK di dunia berkisar 65-330.000.000 per tahun. Penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2020, Klinik THT-KL di RS Anutapura, Sulawesi Tengah, mencatat 289 dari 506 pasien berobat untuk masalah telinga, menjadikannya kasus terbanyak dibandingkan dengan masalah hidung dan tenggorokan. Faktor predisposisi untuk OMSK termasuk status gizi, imun, riwayat OMA, riwayat ISPA, paparan asap rokok dan status gizi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan faktor predisposisi dengan kejadian OMSK di klinik THT-KL RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik cross- sectional yang dilakukan di poliklinik THT RSUD Undata, Provinsi Sulawesi Tengah. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan menetapkan kriteria tertentu. Partisipan diminta untuk mengisi kuesioner yang dapat membantu peneliti mengidentifikasi kemungkinan faktor risiko OMSK guna mengumpulkan data penelitian primer. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data bivariat untuk menguji hubungan antara dua variabel. Hasil: Berdasarkan hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-square didapatkan nilai p-value dari faktor-faktor yang diteliti yaitu 0,299 untuk status imun, 0,35 untuk faktor genetik, 0,04 untuk riwayat ISPA, 0,000 untuk riwayat OMA, 1,000 untuk paparan asap rokok, 0,792 untuk status gizi, 0,045 untuk usia dan 0,193 untuk jenis kelamin. Kesimpulan: Faktor predisposisi yang berhubungan secara signifikan terhadap kejadian OMSK di klinik THT-KL RSUD Undata adalah riwayat ISPA, riwayat OMA dan usia. Kata Kunci: Faktor predisposisi, Otitis Media Supuratif Kronik |