JudulHUBUNGAN PENGETAHUAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BAYI USIA 24-59 BULAN DI DESA BEKA KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI |
Nama: ALFI SYAHRIANA |
Tahun: 2024 |
Abstrak Latar Belakang: Menurut Kemenkes, stunting adalah bayi di bawah lima tahun (Balita) yang memiliki nilai Z-score yang kurang dari -2.00 standar deviasi (SD) dan kurang dari -3.00 SD, yang didasarkan pada penilaian indeks panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB)/ Umur (U). Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), sehingga setelah bayi lahir pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan cara menyusui yang benar sangat penting dalam mencegah kekurangan gizi kronis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang teknik menyusui dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Beka. Metode: Penelitian ini menggunakan desain case-control dengan total 60 responden (30 kasus dan 30 kontrol). Data diperoleh melalui kuesioner mengenai pengetahuan teknik menyusui dan pengukuran tinggi badan balita menggunakan microtoise. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat (uji chi-square), dan multivariat (regresi logistik). Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Ibu dengan tingkat pengetahuan rendah lebih banyak didapatkan pada kelompok Stunting yaitu 63,3% sedangkan tingkat pengetahuan tinggi lebih banyak didapatkan pada kelompok tidak stunting yaitu 76,7%. Hasil uji bivariat menggunakan Chi-Square didapatkan P-Value 0,004 (OR= 5.675, CI= 1.841-17.494). Pada uji multivariat menggunakan uji regresi logistik model faktor risiko didapatkan P-value 0.001 (OR= 7.572, CI= 2.210- 25.945), dan terdapat variabel konfounder yaitu Pendidikan ibu (R Square= 0.304). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan teknik menyusui dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Beka, Kec Marawola, Kab. Sigi. Kata Kunci: Stunting dan Teknik menyusui. |