JudulHUBUNGAN DERAJAT INDEKS MASSA TUBUH DENGAN DERAJAT HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD TORA BELO KABUPATEN SIGI |
Nama: ZUHROTUL QOLBI |
Tahun: 2024 |
Abstrak LATAR BELAKANG : Hyperemesis Gravidarum (HEG) merupakan keadaan mual-muntah berlebih pada ibu hamil yang memiliki banyak dampak negatif, termasuk besarnya beban ekonomi pengobatan, ancaman keselamatan ibu dan janin, serta hasil kehamilan yang merugikan seperti Kekurangan Energi Kronik (KEK), Bearat Bayi Lahir Rendah (BBLR), hingga stunting. Keparahan derajat HEG ini dipengaruhi berbagai faktor, di antaranya adalah derajat Indeks Massa Tubuh (IMT) yang dianggap berhubungan dan juga dapat dimodifikasi. METODE : Penelitian kuantitatif dengan desain observasional analitik dan pendekatan cross-sectional, dianalisis menggunakan uji Somer’s d. HASIL : Dari 63 pasien, mayoritas memiliki derajat IMT underweight (44,4%). Derajat HEG pada sampel terdapat 2 jenis yaitu derajat 1 dan 2, dengan 93,7% pasien berada pada derajat 2. Uji Somer’s d menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara derajat IMT dengan derajat HEG (p=0,049). Hubungan yang didapatkan adalah hubungan yang negatif atau berkebalikan dengan didapatkan nilai koefisien korelasi (r=-0,201). Hubungan tersebut juga didukung oleh data tambahan bahwasannya pasien HEG yang paling banyak mengalami ketonuria positif, detak jantung abnormal, dan tekanan darah abnormal adalah pasien dengan derajat IMT underweight. Sebagian besar pasien berusia dewasa muda (88,9%), dengan status gravida multigravida (44,4%) dan paritas primipara (36,5%). Mayoritas pasien tidak pernah mengalami abortus (76,2%). KESIMPULAN : Terdapat hubungan korelasi negatif yang bermakna antara derajat indeks massa tubuh dengan derajat hyperemesis gravidarum, yaitu semakin rendah derajat IMT maka semakin tinggi derajat keparahan HEG. KATA KUNCI : Hyperemesis Gravidarum, Indeks Massa Tubuh, Gravida, Paritas, Riwayat Abortus, Ketonuria, Tekanan Darah, Heart Rate. |