JudulHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KESEHATAN MENTAL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO ANGKATAN 2023 |
Nama: AYYASY ABIYYU TAMIR |
Tahun: 2025 |
Abstrak Pendahuluan: Status gizi merupakan faktor risiko penting yang dapat dimodifikasi dalam perkembangan penyakit mental. Mahasiswa sering mengalami tekanan akademik dan perubahan gaya hidup yang menyebabkan pola makan tidak teratur dan gizi kurang baik. Data menunjukkan prevalensi gangguan mental lebih tinggi pada mahasiswa dibandingkan populasi umum, terutama di Sulawesi Tengah, dengan angka gangguan mental emosional tertinggi di Indonesia (19,8%). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara status gizi dan kesehatan mental pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako angkatan 2023. Metode: Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel terdiri dari 161 mahasiswa yang dipilih secara purposive sampling. Status gizi diukur dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan kesehatan mental dinilai menggunakan kuesioner Self Reporting Questionnaire (SRQ-20). Analisis data dilakukan menggunakan statistik deskriptif dan uji korelasi Spearman. Hasil: Mayoritas responden memiliki status gizi normal (65,2%), dengan 14,9% kurus, 14,2?rlebih, dan 5,7% obesitas. Sebanyak 63,3% mahasiswa mengalami gangguan mental emosional, dengan gejala kecemasan paling sering dilaporkan (66,4%). Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara IMT dan skor SRQ-20 (p=0,566). Namun, gangguan mental lebih sering ditemukan pada mahasiswa obesitas (100%) dan kurus (66,6%). Kesimpulan: Meskipun tidak ditemukan hubungan signifikan secara statistik, mahasiswa dengan obesitas dan gizi kurang lebih rentan mengalami gangguan mental. Pola makan sehat dan asupan nutrisi yang cukup penting untuk menjaga kesehatan mental mahasiswa. Kata Kunci: Status Gizi, Kesehatan Mental, IMT, SRQ-20, Mahasiswa |