Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulHUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIROBULI KOTA PALU
Nama: NUR FITRA SARI
Tahun: 2025
Abstrak
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIROBULI KOTA PALU Nur Fitra Sari*,Miranti** *Mahasiswa Kedokteran ,Fakultas Kedokteran,Universitas Tadulako *Departemen Ikatan Kesehatan Masyarakat,Fakultas Kedokteran,Universitas Tadulako ABSTRAK Pendahuluan : Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2020, prevalensi balita pendek menjadi masalah kesehatan masyarakat jika prevalensinya 20% atau lebih. Indonesia adalah negara dengan prevalensi stunting kelima terbesar. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2021, angka kejadian stunting di Sulawesi Tengah berada di 10 besar stunting tertinggi di Indonesia sebanyak 32,2%. Stunting menjadi salah satu faktor risiko meningkatnya angka kematian, kemampuan kognitif, dan rendahnya perkembangan motorik serta ketidakseimbangan fungsi-fungsi tubuh. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah suatu strategi gizi yang bertujuan memberikan tambahan nutrisi kepada kelompok rentan, terutama pada balita. Tujuan : Mengetahui hubungan pemberian makanan tambahan dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Birobuli Kota Palu. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan case control. Penelitian ini menggunakan metode total sampling dan didapatkan besar sampel sebanyak 53 balita stunting dan 53 balita normal. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Analisis statistik menggunakan uji statistic chi square. Hasil : Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pemberian makanan tambahan dengan kejadian stunting pada balita dengan P value yaitu 0,00 dan nilai OR yaitu 5,47. Kesimpulan : Terdapat hubungan signifikan antara pemberian makanan tambahan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Birobuli. Balita yang mendapatkan pemberian makanan tambahan yang tidak tepat, 5,47 kali lebih beresiko untuk mengalami stunting. Kata Kunci: Pemberian Makanan Tambahan, Stunting, Balita

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up