JudulPENGARUH GEL EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA LAM.) TERHADAP JUMLAH SEL MAKROFAG PADA PENYEMBUHAN LUKA BAKAR TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) |
Nama: WILLIAM A. SUTANTO |
Tahun: 2025 |
Abstrak Latar Belakang: Luka bakar sering menimbulkan komplikasi seperti inflamasi berkepanjangan. Makrofag berperan penting dalam penyembuhan luka bakar melalui inisiasi perbaikan jaringan. Penyembuhan luka bakar bergantung dari seberapa baik ditanganinya fase inflamasi. Kandungan flavonoid dalam daun kelor dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan immunostimulant yang berpotensi meningkatkan aktivasi makrofag dan mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan: Untuk menilai pengaruh gel esktrak daun kelor dengan konsentrasi 10%, 20%, dan 40% terhadap jumlah makrofag pada penyembuhan luka bakar tikus wistar. Metode: Penelitian True Experimental dengan post-test only control group design. Sebanyak 15 ekor tikus wistar dibagi menjadi lima kelompok: kontrol negatif (Na-CMC), kontrol positif (Bioplacenton®), dan tiga kelompok perlakuan dengan gel ekstrak daun kelor konsentrasi 10%, 20%, dan 40%. Luka bakar diinduksi menggunakan solder berdiameter 2cm. Setelah 7 hari perlakuan, jaringan diperiksa secara histopatologi dengan pewarnaan H&E, menggunakan mikroskop Cahaya perbesaran 400x per 5 lapang pandang untuk menghitung jumlah makrofag Hasil: Hasil analisis statistik menunjukkan peningkatan signifikan jumlah makrofag pada kelompok perlakuan dibanding kelompok kontrol negatif (ANOVA, p = 0.002) dan korelasi positif antara konsentrasi gel ekstrak daun kelor dengan jumlah makrofag (r = 0,761). Tidak terdapat perbedaan signifikan jumlah makrofag antara kelompok gel ekstrak daun kelor konsentrasi 20?n 40% (Tukey HSD, p = 0.383). Kesimpulan: Gel ekstrak daun kelor dapat meningkatkan jumlah makrofag pada penyembuhan luka bakar tikus wistar dengan konsentrasi optimal 20%. Kata Kunci: Daun Kelor (Moringa Oleifera lam.), Luka Bakar, Makrofag |