JudulEFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa Bilimbi L.) DENGAN METODE INFUSA SEBAGAI TERAPI HIPERGLIKEMIA TERHADAP TIKUS PUTIH GALUR WISTAR (Rattus Norvegicus) |
Nama: IIN WISUDAWATY MUSLIMIN |
Tahun: 2024 |
Abstrak Hiperglikemia merupakan kondisi peningkatan kadar gula darah di atas kadar normal. Salah satu penyakit dengan karakteristik hiperglikemia adalah diabetes. Berdasarkan data dari IDF, kasus diabetes melitus di Indonesia mencapai angka 10,7 juta di tahun 2019. Diabetes melitus tipe 2 merupakan 10 kasus terbesar penyakit tidak menular. Akibat tingginya kasus hiperglikemia dan banyaknya komplikasi yang ditimbulkan jika tidak segera ditangani, maka tatalaksana perlu selalu diperhatikan. Selain pemberian tatalaksana farmakologis, penggunaan tanaman alami berupa daun belimbing wuluh marak digunakan karena dinilai mengandung fitokimia yang dapat menurunkan kondisi hiperglikemia. Mengetahui efektivitas ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan metode infusa sebagai terapi hiperglikemia terhadap tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus). Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen murni dengan pre test dan post test group design. Sebanyak 18 ekor tikus dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal, kelompok kontrol negatif yang menerima aquades, kelompok kontrol positif yang menerima glibenklamid, serta 3 kelompok perlakuan yang menerima ekstrak daun belimbing wuluh dosis 20%, 40%, dan 80%. Analisis data didapatkan hasil uji Saphiro-Wilk menunjukkan nilai sig>0.05 yang artinya data terdistribusi normal kemudian dilanjutkan uji Repeated Anova dan uji Post Hoc LSD dengan hasil menunjukkan tidak terdapat nilai signifikansi antarkelompok. Akan tetapi, pada pengamatan klinis didapatkan penurunan kadar glukosa darah. Ekstrak daun belimbing wuluh tidak terbukti dapat dijadikan terapi hiperglikemia berdasarkan uji statistik, tetapi dari hasil pengamatan klinis terbukti efektif dengan dosis yang paling efektif adalah ekstrak 20%. |