JudulHUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALEKE, KECAMATAN DOLO BARAT, KABUPATEN SIGI, SULAWESI TENGAH |
Nama: SITTI RAHMA |
Tahun: 2024 |
Abstrak Latar Belakang : Filariasis adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh cacing filaria yang hidup di kelenjar limfe dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Kejadian filariasis berhubungan erat dengan beberapa faktor risiko salah satunya adalah faktor perilaku masyarakat seperti, kebiasaan keluar rumah pada malam hari, tidak menggunakan kelambu atau obat anti nyamuk saat tidur dan kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah. Tujuan : Mengetahui perilaku masyarakat yang berhubungan dengan kejadian filariasis di wilayah kerja Puskesmas Kaleke Metode : Jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian Case Control. Sampel penelitian menggunakan perbandingan 1 : 3, kelompok kasus 8 orang dan kontrol 24 orang yang dipilih berdasarkan umur, jenis kelamin, dan alamat sebagai matching. Pengambilan sampel dalam penelitian ini, pada kelompok kasus dilakukan dengan metode total sampling dan kelompok kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Hasil : Hasil analisis bivariat menggunakan fisher’s exact test dan Odds Ratio (OR) diperoleh, variabel kebiasaan menggunakan kelambu saat tidur (p-value 0,691 dan OR 1,667), variabel kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah (p-value 0,691 dan OR 1,667), variabel kebiasaan keluar rumah pada malam hari (p-value 0,003 dan OR 21,000), dan variabel kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk (p-value 1,000 dan OR 0,833). Kesimpulan : Faktor risiko yang memiliki pengaruh terhadap kejadian filariasis di wilayah kerja Puskesmas Kaleke, Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yaitu kebiasaan menggunakan kelambu saat tidur, kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah, dan kebiasaan keluar rumah pada malam hari Kata Kunci : Filariasis, faktor risiko, perilaku |