JudulPENGARUH EKSTRAK DAUN KELOR PADA MODEL TIKUS WISTAR DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN DAN DIET TINGGI LEMAK DALAM MENCEGAH PENINGKATAN Aspartate Aminotransferase (AST) |
Nama: ARIYATI NINDYA PUTRI ARMAINSYAH |
Tahun: 2024 |
Abstrak Latar Belakang: Kerusakan hepar yang diakibatkan oleh diabetes melitus adalah reversibel. Salah satu penanda adanya kerusakan sel hepar adalah meningkatnya kadar AST. Jenis terapi herbal yang digunakan dalam pengobatan alternatif yaitu, daun kelor (Moringa oleifera) yang memiliki kandungan flavanoid yang berperan sebagai antioksidan. Selain itu, daun kelor (Moringa oleifera) juga memiliki aktivitas hepatoprotektif. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) terhadap kadar AST tikus wistar model diabetes melitus yang diinduksi streptozotocin dan diet tinggi lemak. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah True Experimental Post Test Only dengan group control design. Dalam penelitian ini menggunakan hewan coba tikus 10 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok 1 sebagi kelompok normal, kelompok 2 sebagai kontrol negatif, kelompok 3 sebagai kontrol positif, kelompok 4 sebagai perlakuan dosis 400 mg/kgBB dan kelompok 5 perlakuan dosis 800 mg/kgBB. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS dan menggunakan uji statistik non parametrik yaitu Kruskal Wallis. Hasil: Hasil yang diperoleh dari penelitian dengan uji Kruskal Wallis adalah P-value sebesar 0,274 (p>0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak signifikan terhadap kadar AST serum dari kelima kelompok. Kesimpulan: Pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) tidak memberikan efek yang signifikan terhadap kadar AST tikus model DM Tipe 2 yang diinduksi streptozotocin dan diet tinggi lemak. Kata Kunci: Moringa oleifera, Aspartate Aminotransferase (AST), Diabetes Melitus |