Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulUJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa Bilimbi L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus Norvegicus) YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT
Nama: NUURKHOLISHA
Tahun: 2024
Abstrak
Latar Belakang: Penyakit infeksi terjadi ketika mikroorganisme patogen masuk dan berkembangbiak di tubuh. Survei WHO menunjukkan bahwa sekitar 50.000 orang meninggal setiap hari akibat penyakit infeksi. Salah satu respons sistemik penyakit infeksi yaitu demam. Untuk mengatasi demam digunakan obat antipiretik, salah satunya parasetamol. Penggunaan parasetamol relatif aman, namun jika dikonsumsi terus-menerus dapat menimbulkan risiko efek samping, seperti gagal hati akut. Masyarakat Indonesia masih sering memanfaatkan tanaman obat sebagai terapi penyakit karena efek sampingnya yang minim, salah satunya yaitu buah belimbing wuluh. Buah ini teridentifikasi mengandung saponin, alkaloid, dan flavonoid yang berpotensi sebagai obat penurun demam. Tujuan: Mengetahui efektivitas antipiretik serta dosis paling efektif ekstrak etanol buah belimbing wuluh pada tikus putih jantan galur wistar yang di induksi vaksin DPT. Metode: Metode penelitian ini yaitu True experimental dengan rancangan Pretest-Posttest Control Group Design. Sebanyak 30 ekor tikus dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal, kelompok kontrol negatif yang menerima akuades, kelompok kontrol positif yang menerima parasetamol, serta 3 kelompok perlakuan yang menerima ekstrak etanol buah belimbing wuluh dosis 875 mg/kgBB, 1750 mg/kgBB, dan 3500 mg/kgBB. Tikus dibuat demam dengan menyuntikkan vaksin DPT 1 ml/kgBB IM. Suhu rektal tikus diukur sebelum dan 2 jam setelah vaksinasi, serta setiap 30 menit berikutnya sampai menit ke-180 setelah perlakuan. Hasil: Penelitian ini menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan antara suhu pre vaksin dan suhu menit ke-180. Hasil uji parametrik One Way Anova menunjukkan nilai p<0.05, yang berarti ekstrak etanol buah belimbing wuluh memiliki efek antipiretik. Selanjutnya dari uji Post Hoc Bonferroni menunjukkan kelompok dosis 2 (1750 mg/kgBB) dan 3 (3500 mg/kgBB) ekstrak etanol buah belimbing wuluh memiliki efek antipiretik yang sama dengan kontrol positif yang diberi parasetamol. Kesimpulan: Ekstrak etanol buah belimbing wuluh terbukti efektif sebagai antipiretik dengan dosis yang paling efektif yaitu 1750 mg/kgBB. Kata Kunci: Buah belimbing wuluh, antipiretik, demam

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up