JudulUji Efektifitas Eksrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleifera) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus Norvegicus) Yang Di Induksi Vaksin DPT |
Nama: AMALIA SYAFRIDA |
Tahun: 2023 |
Abstrak Latar Belakang: Demam atau pireksia dapat didefinisikan sebagai keadaan suhu di atas kisaran normal karena peningkatan setpoint suhu inti tubuh. Demam disebabkan oleh gangguan pada homoeostasis termal dan setpoint termal yang disebabkan oleh sitokin pirogenik, sebagai respons tubuh terhadap adanya peradangan dan infeksi. World Health Organization menunjukan jumlah kasus demam di dunia mencapai 16-33 Juta dengan kasus kematian sekitar 500.000-600.000 kasus per tahun. Paracetamol sebagai pilihan obat pertama dalam penanganan nyeri dan inflamasi pada penggunaan jangka panjang dan dengan dosis yang tinggi, memiliki berbagai efek samping antara lain pada sistem kardiovaskular, respirasi dan hepatotoxic. Di Indonesia pengobatan tradisional masih diminati masyarakat sampai saat ini. Salah satu tanaman yang paling sering di gunakan di Indonesia adalah kelor (Moringa oleifera L). Tanaman kelor diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder (flavonoid, saponin, tanin, alkaloid) yang dapat berpotensi sebagai antipiretik. Tujuan: Mengeteahui efek antipiretik ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) dan dosis paling efektif dari ekstrak daun kelor sebagai penurun demam pada tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus) yang telah di induksi Vaksin DPT. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental dengan rancangan Pre-posttest with control group design. Sebanyak 30 tikus sebagai sampel dan terbagi atas 6 kelompok. Sebelum dilakukan penelitian tikus adaptasikan dan dipuasakan selama 8 jam, setelah itu dilakukan pengukuran suhu rektal sebelum diberikan perlakuan selanjutnya 5 kelompok tikus di induksi vaksin DPT dan dilakukan pengukuran suhu setalah 2 jam di induksi vaksin dan dilakukan pengukuran kembali setiap 30 menit hingga menit ke-180. Hasil: Terdapat hasil signifikan pada setiap kelompok yang dinilai dari adanya perbedaan suhu yang bermakna pada setiap kelompok. Hasil signifikan didapatkan pada kelompok tanpa perlakuan banding dosis 100mg/KgBB dan 400mg/KgB. Serta kontrol negatif banding dosis 200mg/KgBB dan 400mg/KgBB Kesimpulan: Berdasarkan hasil temuan klinis dan uji statistik disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) dapat bersifat sebagai agen antipiretik terhadap tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus) yang telah di induksi vaksin DPT, dan yang memiliki sifat antipiretik yang efektif adalah dosis ekstrak kelor 200mg/KgBB. Kata Kunci: Demam, ekstrak daun kelor, paracetamol |