Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulANALISIS GAMBARAN FOTO TORAKS DENGAN DERAJAT KEPARAHAN GEJALA KLINIS PADA PASIEN PNEUMONIA ANAK DI RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH
Nama: NABIL RABBANI PUTRA PERMANA
Tahun: 2022
Abstrak
ANALISIS GAMBARAN FOTO TORAKS DENGAN DERAJAT KEPARAHAN GEJALA KLINIS PADA PASIEN PNEUMONIA ANAK DI RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH Nabil Rabbani Putra Permana*, Ria Sulistiana ** *Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako**Departemen Radiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako ABSTRAK Latar Belakang: Pneumonia merupakan penyebab kematian menular terbesar padaanak di bawah 5 tahun di seluruh dunia. Pada tahun 2013 di Indonesia, pneumonia telah merenggut sekitar 25.000 jiwa balita. Di Provinsi Sulawesi Tengah sendiri, terdapat 1.354 balita yang menderita pneumonia. Penegakan diagnosis pneumonia cukup sulit, manifestasi klinik pneumonia anak menimbulkan gejala mirip nonspesifik sehingga X-ray thoraks dilakukan sebagai penegak diagnosis dan keparahan pneumonia. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara gambaran foto toraks dengan derajat keparahan gejala klinis pada pasien pneumonia anak di Rumah Sakit Umum Anutapura Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Metode: Penelitian menerapkan desain analisis retrospektif pada data rekam medis pasien pneumonia anak periode Maret 2020 – 31 Maret 2022 di RSU Anutapura. Data kemudian di seleksi melalui kriteria inklusi dan eksklusi. Gambaran foto toraks (konsolidasi, infiltrat, dan efusi pleura) dan derajat keparahan gejala klinis (ringan, sedang, dan berat) kemudian diamati. Hasil: Terdapat 159 dari 208 data rekam medis yang memenuhi kriteria. Laki- laki merupakan jenis kelamin yang umum diamati (60,4%) dengan rentang usia terbanyak pada 1 bulan – 5 tahun (81,8%). Gambaran foto toraks menunjukkan infiltrat sebagai gambaran umum (84,9%), diikuti konsolidasi (9,4%), dan efusi pleura (5,7%). Mayoritas pasien menunjukkan gejala ringan (52,8%), diikuti gejala berat (45,3%), dan gejala sedang (1,9%). Korelasi antara gambaran dan derajat keparahan gejala klinis tidak menunjukkan hubungan signifikan (p value 0,438). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara gambaran foto toraks dengan derajat keparahan gejala klinis pada pasien pneumonia anak di RSU Anutapura. Kata Kunci: Pneumonia, anak, foto toraks, derajat keparahan.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up