JudulHUBUNGAN ANTARA KADAR SGOT DAN SGPT TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN PASIEN COVID-19 DI RSUD ANUTAPURA PALU TAHUN 2021 |
Nama: IKHLASUL ACHYAR AJAMI |
Tahun: 2022 |
Abstrak Hubungan Antara kadar SGOT dan SGPT terhadap Tingkat Keparahan Pasien Covid-19 Di RSUD Anutapura Palu Tahun 2021 Ikhlasul Achyar Ajami* Sarifuddin Anwar** *Program studi kedokteran fakultas kedokteran universitas tadulako, Indonesia **SMF Pulmonologi dan Ilmu kedokteran respirasi, Fakultas kedokteran, universitas tadulako rumah sakit umum untad ABSTRAK Latar Belakang : Coronavirus merupakan virus RNA strain Tunggal positif, tidak bersegmen dan memiliki kapsul.Struktur coronavirus membentuk struktur berupa seperti kubus dengan protein S berokasidi. Pada penelitian ini telah didapatkan pembagian fase klinis pada perjalanan penyakit ini didapatkan COVID-19 memiliki 5 tingkatan keparahan yang sesuai dengan temuan klinis yang berbeda, yaitu: tanpa gejala, ringan, sedang, berat, dan kritis. Pada kasus COVID-19 telah menunjukkan bahwa insiden cedera hati berkisar 14,8-53%, terutama ditunjukkan oleh tingkat ALT / AST normal disertai dengan sedikit bilirubin yang meningkat. Pada albumin menurun pada kasus yang parah dan kadar albumin sekitar 26,3-30,9 g / L. Metode: Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain penelitian analitik observasional. Menggunakan metode pendekatan cross-sectional. Data variabel dependen dan independen diambil dalam waktu bersamaan untuk mengetahui hubungan antara kadar SGOT dan SGPT terhadap tingkat keparahan pasien COVID-19 di RSUD Anutapura palu. Hasil: hasil yang didapatkan setelah melakukan analisis data dengan uji chi square, yaitu terhadap hubungan antara kadar SGOT dan SGPT dimana nilai p adalah 0,001 (nilai p < 0,05). Membuktikan bahwa tingkat keparahan covid-19 memiliki hubungan dengan peningkatan kadar SGOT dan SGPT. Kesimpulan : tingkat keparahan covid-19 memiliki hubungan terhadap peningkatan kadar SGOT dan SGPT pada pasien covid-19. |