JudulHubungan Pola Konsumsi Daun Kelor Dengan Status Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Tawaeli Kota Palu Tahun 2021. |
Nama: ADIS APRIADI |
Tahun: 2022 |
Abstrak Latar Belakang: Anemia selalu menjadi kondisi sangat serius di negara dengan sumber daya kurang. Sekitar 58% wanita hamil di negara berkembang mengalami anemia. Prevalensi anemia tertinggi pada kehamilan disebabkan oleh kuranganya asupan zat besi. Program pencegahan anemia di Indonesia dengan pemberian 90 tablet zat besi dan asam folat selama kehamilan. Asupan tambahan zat besi lainya dapat berasal dari makanan ibu hamil yang perlu ditingkatkan terutama kalori dan zat besi. Kelor merupakan bahan pangan mudah didapat dan banyak mengandung zat besi dengan kandungan 28,2 mg/100 gram daun kering, sehingga perlu memastikan pola konsumsi daun kelor adekuat untuk ibu hamil yang mengalami resiko anemia. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pola konsumsi daun kelor dengan status anemia pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas tawaeli kota Palu tahun 2021. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain penelitian Case control. Teknik pengambilan sampel total sampling sebanyak 46 responden. Data yang diambil merupakan data primer menggunakan FFQ dan Hemoglobinmeter. Analisis data dilakukan menggunakan aplikasi pengolahan data SPSS dengan uji statistik Spearman correlation. Hasil Penelitian: Hasil uji Spearman correlation antara hubungan pola konsumsi daun kelor dengan status anemia ibu hamil diperoleh P value 0,03 (p<0,05) dengan koefisien korelasi (r=-0,28). Pada analisis hubungan pola konsumsi daun kelor dengan status tidak anemia ibu hamil diperoleh P value =0,02 (p<0,05) dengan koefisien korelasi (r=0,29). Maka terdapat hubungan antara pola konsumsi daun kelor dengan status anemia dan tidak anemia pada ibu hamil. Kesimpulan: Terdapat hubungan pola konsumsi daun kelor dengan status anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tawaeli kota Palu tahun 2021. Kata Kunci: Anemia, Defisiensi Besi, Kelor. |