Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulFakto-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Demam Berdarah Dengue Di Hunian Sementara Kelurahan Lere Kota Palu Tahun 2021
Nama: GUSTI AYU CHINTYA DEVI
Tahun: 2022
Abstrak
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Demam Berdarah Dengue di Hunian Sementara Kelurahan Lere Kota Palu Tahun 2021 Gusti Ayu Chintya Devi* Nur Indang** *Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako **Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako ABSTRAK Pendahuluan: Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD dikenal pertama kali di Indonesia pada tahun 1968 di Surabaya. Tahun 2019 di Sulawesi Tengah terdapat 600 kasus DBD. kasus tertinggi terdapat di Puskesmas Kamonji dengan jumlah kasus sebanyak 108 kasus. Puskesmas Kamonji terdiri dari 7 kelurahan wilayah kerja, dari ketujuh kelurahan tersebut kelurahan Lere merupakan kelurahan dengan kasus tertinggi dari tahun ke tahun. Melihat tingginya jumlah demam berdarah dengue di Kelurahan Lere, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian di hunian sementara Kelurahan Lere mengenai faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya demam berdarah dengue. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, penggunaan obat nyamuk, kebiasaan menggantung pakaian, pemberantasan sarang nyamuk dan 3M plus, serta angka bebas jentik terhadap kejadian DBD di hunian sementara Kelurahan Lere Kota Palu tahun 2021. Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling dengan jumlah sampel yaitu 70 orang. Uji statistik menggunakan uji Chi-square. Hasil: Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 70 responden di hunian sementara Kel. Lere adalah didapatkan hubungan antara tingkat pengetahuan sebesar (0.013), penggunaan obat nyamuk sebesar (0.001), pemberantasan sarang nyamuk dan 3M plus sebesar (0.003) dan angka bebas jentik sebesar (0.040), namun ada satu yang tidak berhubungan adalah kebiasaan menggantung pakaian berdasarkan uji statistik didapatkan nilai (0.135) dikarenakan pencahayaan dalam ruangan cukup sehingga nyamuk tidak dapat beristirahat. Kurangnya penyuluhan menyebabkan pengetahuan, penggunaan obat nyamuk, tindakan pemberantasan sarang nyamuk serta angka bebas jentik berhubungan dengan kejadian DBD, karena didapatkannya barang bekas yang berisi jentik nyamuk di sekitar rumah warga. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, penggunaan obat nyamuk, pemberantasan sarang nyamuk dan 3M plus, serta angka bebas jentik dengan kejadian DBD, sedangkan kebiasaan menggantung pakaian tidak terdapat hubungan dengan kejadian DBD. Kata Kunci: DBD, Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Angka Bebas Jentik.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up