JudulPEMANFAATAN NANOTEKNOLOGI DALAM PENGHANTARAN METFORMIN: KAJIAN GLUKOSA DARAH PUASA (GDP) DAN RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT (RNL) MODEL TIKUS DIABETES |
Nama: LAURENTS CHRISTOVEL IBAN DEMEN |
Tahun: 2021 |
Abstrak PEMANFAATAN NANOTEKNOLOGI DALAM PENGHANTARAN METFORMIN: KAJIAN GLUKOSA DARAH PUASA (GDP) DAN RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT (RNL) MODEL TIKUS DIABETES Laurents Christovel Iban Demen1, Haerani Harun2, Tri Setyawati3, David Pakaya4 1Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako 2Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako 3Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako 4Departemen Histologi, Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako ABSTRAK Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronik yang ditandai dengan hiperglikemia. Kondisi ini dapat memicu terjadinya stres oksidatif yang menimbulkan inflamasi yang ditandai dengan peningkatan rasio neutrofil limfosit (RNL). Terapi metformin telah banyak digunakan untuk mengatasi kondisi ini, penghantaran sediaan baru berupa nanopartikel metformin dapat menjadi alternatif baru sebagai terapi hiperglikemia pada pasien DM. Tujuan: Mengetahui manfaat penghantaran nanoteknologi metformin yang dikaji melalui glukosa darah puasa dan rasio neutrofil limfosit pada tikus model diabetes. Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only controlled group design. Penelitian ini menggunakan 16 ekor tikus putih (Rattus novergicus) galur Wistar jantan. Hewan model DM dibuat dengan pemberian streptozotocin (STZ) 40 mg/kgBB, lalu diterapi dengan metformin dan nanopartikel metformin 100 mg/kgBB. Analisis sampel darah dengan alat pentra hematologi analyzer. Analisis data menggunakan program Graphpad Prism, dengan uji statistik non parametrik Kruskal Wallis. Hasil: Kelompok K3 dengan terapi metformin, terlihat penurunan kadar GDP secara berkala pada H+7, H+14, dan H+21, dengan hasil akhir H+28 122 ± 11,31 mg/dL, dan nilai rerata RNL 0,48 ± 0,3 x103/uL. Kelompok K4 dengan terapi nanometformin, terlihat penurunan kadar GDP secara berkala, yang lebih mendekati normal dibandingkan K3, dengan hasil akhir H+28 79 ± 15,39 mg/dL, dan nilai rerata RNL yang sedikit diatas K3 sebesar 0,54 ± 0,3 x103/uL. Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kadar GDP (p=0,0089) tetapi tidak pada nilai RNL (p=0,347). Kesimpulan: Sediaan nanopartikel metformin memiliki efek antiglikemik yang lebih baik dibandingkan sediaan metformin biasa, dan metformin mampu menurunkan nilai RNL dengan memperbaiki kondisi hiperglikemia. Kata Kunci: Nanopartikel, metformin, DM, rasio neutrofil limfosit |