JudulPREVALENSI KEJADIAN KECACINGAN ENAM BULAN PASCA PEMBERIAN OBAT CACING PADA SISWA SEKOLAH DASAR INPRES KECIL DESA SALENA KECAMATAN ULUJADI KOTA PALU |
Nama: RAHMAT HIDAYAT |
Tahun: 2019 |
Abstrak Latar Belakang : Infeksi kecacingan merupakan penyakit yang sering diabaikan dan sebagian besar disebabkan oleh cacing yang tergolong dalam STH, yaitu Ascaris lumbricoides, Trichuris trichura dan Hookworm. Cara yang dilakukan dalam penanggulangan infeksi kecacingan yaitu dengan pemberian obat dan pencegahan masal (POPM) pada anak usia pra sekolah, dan usia sekolah di daerah Kabupaten/Kota. Hal ini telah dilakukan oleh Puskesmas Tipo setiap tahun dengan pemberian Albendazole dosis tunggal. Tujuan Penelitian : Melihat prevalensi kejadian kecacingan enam bulan pasca pemberian obat cacing pada siswa Sekolah Dasar Inpres Kecil Desa Salena Kec. Ulujadi Kota Palu. Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan pendekatan Cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Inpres Kecil Salena pada bulan Juli 2019. Teknik pengambilan sampel berupa Purposive sampling dengan sampel sebanyak 33 orang. Deteksi kecacingan secara mikroskopis menggunakan metode Kato Katz dan pengumpulan data menggunakan kuisioner dan wawancara. Hasil Penelitian : Dari 33 sampel yang diperiksa didapatkan 31 sampel positif kecacingan. Jenis STH yang menginfeksi antara lain gabungan A. Lumbricoides dan T. Trichiura (67.8%), sedangkan untuk gabungan A. Lumbricoides, T. Trichiura dan Hookworm (16.1%). Untuk infeksi tunggal T. Trichiura (12.9%) dan A. Lumbricoides (3.2%). Kesimpulan : Prevalensi kecacingan enam bulan pasca pemberian obat cacing pada siswa Sekolah Dasar Inpres Kecil Salena sangat tinggi yaitu 93,9%. Kata Kunci : Prevalensi kecacingan, Pemberian obat massal, Siswa sekolah dasar, STH. |