JudulGambaran Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Pada Anak Yang Mendapatkan Imunisasi Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Dan Haemophilus Influenza Tipe B Di Puskesmas Singgani Kota Palu |
Nama: SHAFIRA ALIKA KAMAL |
Tahun: 2019 |
Abstrak Salah satu upaya preventif yang berperan penting dalam menurunkan prevalensi penyakit pada anak adalah melalui imunisasi. Vaksin DPT-HB-Hib memberikan kekebalan dan perlindungan dengan cepat dan aman, mengurangi biaya, serta mengurangi ketidaknyamanan bagi anak dan orang tua. Terdapat banyak penelitian mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) DPT, HB dan Hib secara terpisah. Tetapi ketika diberikan dalam bentuk kombinasi sebagai vaksin pentavalen, data tentang KIPI pentavalen masih minim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian ikutan pasca imunisasi pada anak yang mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib di Puskesmas Singgani Kota Palu. Penelitian deskriptif ini dilakukan secara cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak yang mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib maksimal satu bulan sebelum mengisi kuesioner peneliti. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling dan dilakukan wawancara langsung terhadap 45 orang responden. Pengolahan data dilakukan dengan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa 42 orang (93,3%) anak mengalami KIPI dan 3 orang (6,7%) anak tidak mengalami KIPI. Gejala KIPI yang paling banyak muncul pada penelitian ini adalah demam yaitu sebanyak 32 orang (71,1%), kemerahan dilokasi penyuntikan yaitu sebanyak 25 orang (55,6%) dan pembengkakan dilokasi penyuntikan yaitu sebanyak 24 orang (53,3%). Awitan gejala KIPI muncul pada hari pertama setelah imunisasi. Lama gejala KIPI menetap yaitu minimal selama satu hari, sedangkan maksimal gejala menetap tergantung gejala yang dialami, seperti gejala pembengkakan dan kemerahan dilokasi penyuntikan dapat menetap selama 7 hari. |