JudulHubungan Antara Derajat Anemia Dengan Derajat Kejang Demam Pada Anak Di Rumah Sakit Wirabuana Palu |
Nama: GIRING KARTIKA SARI |
Tahun: 2022 |
Abstrak Pendahuluan: Kejang demam merupakan salah satu kejadian bangkitan kejang yang sering dijumpai pada anak. Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah (Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologis tubuh. Anemia dapat disebabkan oleh beberapa factor salah satunya akibat defisiensi besi. Zat besi berperan dalam produksi serotonin, dopamin, dan gamma amino-butyric acid (GABA), serta mielinasi, dan metabolisme neurotransmitter. Ketidakseimbangan antara neurotransmitter eksitator asam glutamat dan inhibitor GABA berperan penting dalam menimbulkan kejang demam. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara derajat anemia dengan derajat kejang demam pada anak di Rumah Sakit Wirabuana Palu. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berbasis cross sectional Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah consecutive sampling dengan jumlah sampel penelitian yaitu 55 orang. Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan uji Contingency Coeffisient. Hasil: Pada analisis data yang dilakukan derajat anemia terbanyak adalah ringan yaitu (96,4%). Sementara itu, derajat kejang demam terbanyak adalah 1x yaitu (60%). Hasil uji korelasi antara derajat anemia dan derajat kejang demam didapatkan nilai p = 0,001 (p<0,05). Kesimpulan: Derajat anemia pada anak terbanyak adalah anemia ringan. Sedangkan, derajat kejang demam pada anak terbanyak adalah kejang demam sederhana. Terdapat hubungan antara derajat anemia dan derajat kejang demam pada anak. Kata Kunci: Anemia, Kejang Demam |