JudulPERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEGIATAN KONSERVASI DI WILAYAH TAMAN HUTAN RAYA (Studi Kasus Desa Ngatabaru) |
Nama: Novita Bute |
Tahun: 2019 |
Abstrak RINGKASAN NOVITA BUTE – L 140 15 014. Persepsi Masyarakat Terhadap Kegiatan Konservasi di Wilayah Taman Hutan Raya Sulawesi Tengah, (Studi Kasus Desa Ngatabaru). Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Syukur Umar, DESS. Untuk menjamin kelestarian hutan maka pemerintah banyak mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam pengelolaan dan pemanfaat hasil hutan, salah satunya yaitu untuk mewujudkan fungsi konservasi dari hutan, maka ditetapkan pula berupa kawasan konservasi oleh pemerintah dan salah satunya yaitu penetapan kawasan TAHURA. Pada dasarnya kegiatan konservasi yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk memelihara dan melindungi tempat yang indah dan berharga agar tidak hancur atau sampai batas-batas wajar. Kurangnya kerja sama pemerintah dan masyarakat sekitar TAHURA menyebabkan kegiatan konservasi tidak berjalan dengan optimal. Tidak optimalnya kegiatan konservasi mengakibatkan kerusakan hutan yang menimbulkan berbagai bencana seperti: banjir, tanah longsor, menyusutnya debit air dan penurunan keragaman hayati (biodiversity) berupa flora dan fauna (Arief, 1994). Faktor yang menyebabkan kerusakan hutan dapat terdiri atas organisme hidup atau faktor-faktor lingkungan fisik (Hadikusumo, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masayarakat desa Ngatabaru terhadap kegiatan konservasi di Wilayah TAHURA yang dimana desa Ngatabaru menjadi salah satu desa penyangga terhadap TAHURA tersebut. Penelitian dilaksanakan di desa Ngatabaru kecamatan Sigi Biromaru selama 2 bulan mulai bulan bulan Januari sampai Maret 2019. Metode pengumpulan data dilakukan pada populasi masyarakat di desa Ngatabaru dengan menggunakan kuisioner (panduan penelitian) dan wawancara mendalam (Indepth interview). Penelitian ini dilakukan melalui penggalian informasi dari hasil kuisioner dan responden kunci (Key informan) untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap kegiatan konservasi di wilayah TAHURA Sulawesi Tengah khususnya wilayah penyangga desa Ngatabaru RT 3 dan RT 5. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa persepsi masyarakat desa Ngatabaru (RT 3 dan RT 5) kurang baik dikarenakan masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TAHURA dan juga manfaatnya bagi masyarakat sekitar kawasan. Menurut masyarakat dengan adanya Taman Hutan Raya masyarakat merasa tidak bebas dalam mengolah lahan milik mereka yang masuk dalam kawasan Taman Hutan Raya. |