Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPOTENSI WISATA ALAM AIR TERJUN BATU MARATO DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM BANCEA KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH
Nama: DESTY ARLINA DEWI
Tahun: 2025
Abstrak
Indonesia mempunyai potensi wisata alam yang beragam, keanekaragaman potensi wisata alam di Indonesia sangatlah beragam dan tersebar di berbagai wilayah, mulai dari wisata pantai yang memukau dengan pasir putih dan laut biru yang jernih, wisata gua yang menawarkan keindahan geologi dan nilai sejarah, hingga pegunungan yang menyuguhkan pemandangan alam yang menyejukkan serta udara yang segar. Tidak hanya itu, salah satu jenis wisata alam yang tidak kalah penting dan memiliki daya tarik tersendiri adalah wisata air terjun. Salah satu kawasan yang memiliki potensi dikembangkan secara berkelanjutan adalah air terjun Batu Marato di Kawasan Taman Wisata Alam Bancea, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi wisata alam air terjun Batu Marato dan menganalisis kelayakan air terjun Batu Marato yang ada di Kawasan Taman Wisata Alam Bancea, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Penelitian ini di laksanakan selama dua bulan, yaitu pada bulan Januari hingga Maret 2025, bertempat di air terjun Batu Marato di Kawasan Taman Wisata Alam Bancea. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode deskriptif kualitatif melalui observasi dan wawancara langsung. Wawancara responden dilakukan berdasarkan purposive sampling dengan kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian, yakni meliputi aparat desa, pihak pengelola, masyarakat desa penyangga dan pengunjung sebanyak 53 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Air Terjun Batu Marato di kawasan Taman Wisata Alam Bancea, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah memiliki potensi wisata alam yang tinggi dengan keunikan sumber daya alam seperti air terjun, flora endemik seperti anggrek kayu manis putih serta fauna khas seperti burung rangkong/alo, tarsius, dan kupu-kupu. Keindahan alam, kejernihan air, serta lingkungan yang masih alami menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Meskipun memiliki kriteria daya tarik tinggi, hasil perhitungan indeks kelayakan secara keseluruhan hanya sebesar 64,35% yang artinya belum layak dikembangkan, karena kriteria aksesibilitas serta sarana dan prasarana masih tergolong rendah.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up