JudulPengaruh Variasi Komposisi Minyak Penggorengan Terhadap Kualitas Rotan Batang (Calamus Zollingeri) Dan Tohiti (Calamus Inops Becc. Ex Heyne.) Asal Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah |
Nama: RESTA VERONICA |
Tahun: 2025 |
Abstrak Rotan merupakan salah satu tumbuhan hutan bernilai komersil cukup tinggi umumnya tumbuh secara alami di daerah dataran rendah maupun daerah pegunungan dan mempunyai manfaat yang beragam dalam kehidupan. Sulawesi merupakan salah satu wilayah dengan jumlah tumbuhan rotan yang beragam, dari 314 jenis yang tumbuh di Indonesia dan 35 jenis diantaranya tumbuh di Sulawesi. Rotan yang diambil untuk keperluan komersial harus melalui berbagai perlakuan fisik-kimia serta pemrosesan mekanis agar menjadi bahan yang siap digunakan sesuai dengan permintaan dan standar industri. Penggorengan rotan adalah proses penting untuk meningkatkan kualitas dan daya tahan material. Hasilnya menunjukkan bahwa variasi komposisi minyak tidak mempengaruhi warna kulit rotan, tetapi berdampak pada kadar air, berat jenis, serta keteguhan lentur statis dan sejajar serat. Penelitian ini bertujuan untuk menggetahui pengaruh penggunaan campuran bahan baku minyak penggorengan dalam proses penggorengan rotan terhadap sifat fisis dan mekanik dari dua jenis rotan (batang dan tohiti). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2025 di Laboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial untuk pengujian sifat fisika dan mekanika dengan perlakuan bahan minyak penggorengan yang berbeda (Minyak tanh, minyak goreng, dan solar), terdapat 6 perlakuan dengan 3 kali ulangan yang menghasilkan 18 contoh uji sampel rotan. Contoh uji sifat fisika berukuran 10 cm dan contoh uji sifat mekanika berukuran 40 cm. Hasil penelitian menunjukan bahwa Sifat fisika rotan batang yang didapatkan adalah rata-rata kadar air segar 86% - 91?n rata-rata kadar air kering udara 36% - 43%, sedangkan pada rotan tohiti rata-rata kadar air segar 60% - 74?n rata-rata kadar air kering udara 16% - 27%. Rata – rata kerapatan pada rotan batang pada kerapatan segar 0,72 – 0,75 g/cm2; kerapatan kering udara 0,71 – 0,73 g/cm2; dan kerapatan kering tanur berkisar 0,67 – 0,68 g/cm2, sedangkan pada rotan tohiti kerapatan segar 0,70 – 0,74 g/cm2; kerapatan kering udara 0,67 – 0,69 g/cm2; dan kerapatan kering tanur berkisar 0,57 – 0,60 g/cm2Sifat mekanika rotan yang didapatkan adalah rata-rata MOE pada rotan batang berkisar 30.676,64 – 32.168,90 kg/cm2, sedangkan pada rotan tohiti rata – rata MOE berkisar 28.266,35 – 29.658,15 kg/cm2. Dan untuk rata-rata MOR pada rotan batang berkisar 445,70 - 507,21 kg/cm2,sedangkan pada rotan tohiti MOR yang di peroleh berkisar 399,45 - 419,34 kg/cm².Perlakuan pada A1B1 dan A2B1 memberikan hasil yang baik pada parameter yang diamati dibandingkan pada perlakuan lain. |