Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPengaruh Jenis Minyak Penggorengan Terhadap Sifat Fisika Dan Mekanika Rotan Tohiti (Calamus Inops) Dan Batang (Calamus Zollingeri) Dari Kabupaten Poso
Nama: MUHAMMAD RIDHA
Tahun: 2025
Abstrak
Kabupaten poso merupakan daerah yang berada di Sulawesi Tengah dan merupakan salah satu daerah penghasil rotan. Rotan saat ini sudah tidak asing lagi bagi masyaraka Kabupaten Poso terutama masyarakat Desa masamba. Untuk meningkatkan nilai rotan daya saing rotan dari Desa Masamba, diperlukan teknik pengolahan yang lebih baik, terutama dalam hal penggorengan rotan guna memperbaiki sifat fisik dan mekaniknya. Dengan pengolahan yang tepat, rotan dari daerah ini berpotensi menjadi produk unggulan yang mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui pengaruh komposisi campuran bahan penggorengan (solar dan minyak tanah) terhadap sifat fisika rotan dan mekanika, khususnya Kerapatan, kadar air dan moe dan mor pada rotan tohiti dan rotan batang. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan dari Oktober 2024 sampai April 2025 asal Desa Masamba, Kecamatan poso Pesisir, Kabupaten Poso, dan Laboratorium Universitas Tadulako, Palu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor, yaitu faktor pertama adalah minyak penggorengan (control, campuran solar dan air, campuran minyak tanah dan minyak kelapa), dan faktor ke 2 adalah Jenis rotan ( tohiti dan batang) seperti yang telah di uraikan pada metode penelitian. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor dan interaksinya terhadap variabel yang diamati. Hasil Penelitian menunjukkan bahwah Penelitian ini menunjukkan bahwa kadar air tertinggi terdapat pada rotan tohiti tanpa penggorengan (16,3%), dan terendah pada rotan tohiti yang digoreng dengan campuran minyak tanah dan minyak kelapa (M3) sebesar 11,17%. Interaksi jenis rotan dan minyak berpengaruh nyata terhadap kadar air, sementara rotan tohiti umumnya memiliki kadar air lebih tinggi dari rotan batang. Kerapatan tidak berbeda signifikan antar perlakuan, dengan nilai tertinggi pada rotan tohiti perlakuan M2 (0,65 g/cm3) dan terendah pada rotan batang kontrol (0,49 g/cm3). MOE tertinggi diperoleh pada rotan tohiti dengan perlakuan M2 (11.130,28 kg/cm2) dan terendah pada rotan batang (3.546,04 kg/cm2), dengan pengaruh signifikan hanya oleh jenis rotan. MOR tertinggi terdapat pada rotan batang perlakuan M3 (499,12 kg/cm2) dan terendah pada rotan tohiti M3 (183,32 kg/cm2),

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up