JudulPengaruh Pemberian Hormon Napthalena Acetic Acid Dan Hormon Rootone F Terhadap Pertumbuhan Stek Bambu Kuning (Bambusa Vulgaris Var Striata) Dipersemaian BPDAS Palu-poso |
Nama: MADE MELINDIA |
Tahun: 2025 |
Abstrak Made Melindia_ L13121118. Pengaruh Pemberian Hormon Napthalena Acetic Acid dan Hormon Rootene F Terhadap Pertumbuhan Stek Bambu Kuning (Bambusa vulgaris var. striata) Di Persemaian Permanen BPDAS Palu –Poso Dibimbing Wardah dan Rahmawati. Hormon Napthalena Acetic Acid (NAA) hormon sintetis auksin murni yang sering digunakan dalam kultur jaringan, merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan meningkatkan pertumbuhan diameter dan buah dan hormon Rootone F hormon berbasis auksin digunakan untuk mempercepat pembentukan tunas, batang, akar, pada stek tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian hormon NAA dan hormon rootone F terhadap pertumbuhan bambu kuning. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan pada bulan Febuari - April 2025 di Persemaian BPDAS Palu – Poso. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri atas 2 faktor yaitu: konsentrasi NAA terdiri dari N0 = konsentrasi 0 ppm, N1= konsetrasi 100 ppm, N2= konsentrasi 200 ppm, dan konsentrasi Rootone F terdiri dari R0= konsetrasi 0 ppm, R1= konsentrasi 100 ppm, R2= konsetrasi 200 ppm. Setiap perlakuan tersebut diulang sebanyak 5 kali, sehingga total unit stek bambu kuning yang digunakan 45 unit stek. Parameter pengamatan adalah tinggi tunas, diameter, jumlah daun, panjang akar, dan jumlah akar dilakukan analisis sidik ragam, jika di perlukan berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut beda nyata (BNJ) pada taraf nyata 5%. Hasil menunjukkan Konsentrasi hormon Napthalena Acetic Acid berpengaruh nyata terhadap tinggi tunas, jumlah daun, panjang akar dan jumlah akar. Tapi tidak berpengaruh nyata terhadap diameter. Konsentrasi N1 memberikan tinggi tunas 28,73 cm, jumlah daun 6,6 helai, panjang akar 8,8 cm, jumlah daun, 8,8 buah. Berbeda nyata dengan N0 tapi tidak berbeda nyata dengan N2 dan Konsentrasi hormon Rootone F berpengaruh nyata terhadap tinggi tunas, jumlah daun, panjang akar dan jumlah akar. Tapi tidak berpengaruh nyata terhadap diameter. Konsentrasi R1 memberikan terbaik tinggi tunas 29 cm, jumlah daun 6,8 helai, panjang akar 8,4 cm, jumlah dauh 8,4 cm. Tapi berbeda nyata R0 tapi tidak berbeda nyata R2 dan Interaksi antara Napthalena Acetic Acid dan Rootone F berpengaruh nyata terhadap N1R1 memberikan tinggi tunas 32 cm, jumlah daun 5,2 helai, diameter 23,6 mm, panjang akar 8.60 cm, jumlah akar 4,80 cm.Tapi berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. |