JudulDINAMIKA KELOMPOK TANI HUTAN LESTARI PERMAI DALAM PELAKSANAAN PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN DI DESA BAKUBAKULU KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI |
Nama: DIVA FATIHA MEIFANI |
Tahun: 2025 |
Abstrak DIVA FATIHA MEIFANI – L131 21 093. Dinamika Kelompok Tani Hutan Lestari Permai dalam Pelaksanaan Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan di Desa Bakubakulu Kecamatan Palolo Desa Bakubakulu di Bimbing oleh Dr. Sudirman Dg. M, S.Hut. M.Sc. dan Dr.Hut. Budi Setiawan, S.Pd., M.P. Dinamika kelompok merupakan kekuatan kekuatan yang ada di dalam maupun di lingkungan kelompok yang akan menentukan perilaku anggota-anggota kelompok dan perilaku kelompok untuk bertindak dan melaksanakan kegiatan demi tercapainya tujuan kelompok. Kelompok Tani Hutan (KTH) merupakan kelompok yang dibentuk untuk mengakui kontribusi masyarakat terhadap pendirian KPH. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret - Juni tahun 2025 dan dilaksanakan di Desa Bakubakulu, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif adalah metode yang digunakan dalam analisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah diperoleh. Dengan menggunakan skala Likert yaitu jenjang 1 (tidak dinamis), 2 (kurang dinamis), 3 (dinamis). Dinilai berdasarkan 9 unsur dinamika yaitu tujuan kelompok, struktur kelompok, fungsi tugas kelompok, pengembangan dan pembinaan kelompok, kekompakkan kelompok, tekanan pada kelompok, efektifitas kelompok dan maksud terselubung. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa dinamika kelompok tani hutan lestari permai dalam pelaksanaan pengelolaan hutan kemasyarakatan secara umum tergolong masih kurang dinamis. Hal ini terlihat dari rata-rata penilaian berbagai aspek dinamika kelompok yang sebagian besar di kategori kurang dinamis bahkan ada yang berkategori tidak dinamis. Satu-satunya aspek yang dinilai tinggi adalah tidak adanya maksud terselubung yang berarti kelompok tani hutan lestari permai transparan dan tidak ada konflik kepentingan tersembunyi. Namun aspek lain seperti efektivitas kelompok, pembinaan dan pengembangan kelompok serta struktur kelompok menunjukkan kelemahan signifikan. Kurangnya dinamika ini berarti kapasitas dan kekuatan internal kelompok tani hutan lestari permai tidak cukup kuat yang berdampak pada tidak optimalnya pencapaian tujuan kelompok dalam pengelolaan hutan kemasyarakatan secara berkelanjutan. |