Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPersepsi Masyarakat Dalam Pelestarian Hutan Mangrove Di Desa Matansalah Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali
Nama: NURUL AISYAH ALWI
Tahun: 2025
Abstrak
RINGKASAN Nurul Aisyah Alwi - L13121077 Persepsi Masyarakat Terhadap Pelestarian Hutan Mangrove Di Desa Matansala Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali, Dibimbing Oleh Bau Toknok Dan Rizky Purnama. Ekosistem hutan mangrove adalah vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh pohon-pohon yang tahan terhadap salinitas tinggi, genangan air, dan tanah berlumpur dengan oksigen rendah. Struktur akarnya yang khas memungkinkan pertukaran gas dan menopang tumbuhan di lingkungan ekstrem. Mangrove berperan penting dalam mencegah abrasi, menahan sedimen, serta menjadi habitat berbagai flora dan fauna laut. Selain fungsi ekologis, ekosistem ini juga bernilai ekonomi sebagai sumber pangan, kayu, mata pencaharian, dan wisata alam. Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelestarian hutan mangrove di Desa Matansala Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dimana metode ini menggabungkan antara kualitatif dan kuantitatif, penentuan responden yang digunakan Proportionate stratified sampling adalah metode pengambilan sampel yang digunakan untuk memastikan bahwa setiap subkelompok (atau strata) dalam populasi diwakili secara proporsional dalam sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan masyarakat pesisir yang memanfaatkan Kawasan mangrove secara langsung. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 37 orang yang melakukan aktivitas memanfaatkan eksosistem mangrove. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 89,19% masyarakat memiliki pengetahuan bahwa hutan mangrove berperan sebagai benteng alami yang melindungi pesisir dari abrasi dan perubahan iklim, namun 10,81% lainnya masih kurang memahami fungsi tersebut sehingga memerlukan edukasi lebih lanjut. Dari sisi pelestarian, 75,68% masyarakat menyadari pentingnya menjaga ekosistem mangrove, sementara 24,32% masih menunjukkan kepedulian yang rendah, meskipun tantangan seperti penebangan liar dan pencemaran tetap ada. Adapun 94,59% masyarakat memanfaatkan hutan mangrove sebagai sumber mata pencaharian, baik melalui perikanan, hasil hutan bukan kayu, ekowisata, maupun produk olahan seperti sirup dan tepung mangrove yang menjadi sumber pendapatan tambahan, sedangkan 5,41% sisanya belum memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up