| Judul ANALISIS KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KEMIRI (ALEURITES MOLUCCANA.) BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) DI DESA BOBO KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI |
| Nama: CATHERINE WULANDARI |
| Tahun: 2025 |
| Abstrak Tanaman kemiri (Aleurites moluccana) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Desa Bobo, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi merupakan salah satu wilayah yang memiliki kondisi agroklimat yang mendukung, namun belum seluruh lahannya dimanfaatkan secara optimal untuk budidaya kemiri. Beberapa faktor pembatas seperti topografi yang cukup curam, kedalaman tanah yang bervariasi, serta tingkat erosi yang terjadi, menjadi kendala utama dalam pengembangan tanaman kemiri di wilayah ini. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi kesesuaian lahan untuk mengetahui potensi lahan yang ada serta memberikan arahan pengelolaan yang tepat agar lahan dapat dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan bagi budidaya tanaman kemiri di Desa Bobo dengan menggunakan metode evaluasi kesesuaian lahan yang mengacu pada kriteria dari Djaenudin et al. (2011). Parameter yang dianalisis meliputi temperatur, curah hujan, drainase, tekstur tanah, kapasitas tukar kation (KTK), pH tanah, kandungan C-organik, kedalaman tanah, topografi, dan tingkat erosi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan sistem pembobotan atau skoring pada setiap parameter, kemudian dilakukan pemetaan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menentukan kelas kesesuaian lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Desa Bobo termasuk dalam kelas kesesuaian S2 (cukup sesuai) dan S3 (sesuai marginal), dengan sebagian kecil wilayah tergolong S1 (sangat sesuai). Faktor pembatas utama adalah topografi yang curam, kedalaman tanah yang relatif dangkal pada beberapa titik, serta erosi ringan hingga sedang yang mempengaruhi daya simpan air dan distribusi unsur hara. Dengan penerapan pengelolaan lahan yang tepat seperti konservasi tanah, penambahan bahan organik, dan pengaturan tata air, sebagian lahan yang masuk kategori S3 dapat ditingkatkan menjadi S2 di masa mendatang sehingga potensi produktivitas kemiri dapat dioptimalkan. |