JudulKarakteristik Sifat Fisik Dan Kimia Tanah Pada Lahan Terdampak Banjir Di Desa Balongga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. |
Nama: RASMI A. |
Tahun: 2025 |
Abstrak Rasmi A. L13121026, Karakteristik Sifat Fisik dan Kimia Tanah pada Lahan Terdampak Banjir di Desa Balongga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Dibimbing oleh Naharuddin dan Rizky Purnama Banjir merupakan salah satu bencana alam yang berdampak besar terhadap kondisi tanah dan lingkungan. Di Desa Balongga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, banjir kerap terjadi setiap musim hujan. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian kajian karakteristik sifat fisik dan kimia tanah pada lahan yang terdampak banjir, sehingga dapat dirumuskan langkah pengelolaan dan pemulihan yang tepat. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik sifat fisik dan kimia tanah pada lahan terdampak banjir di Desa Balongga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan metode survey lapangan untuk menentukan lokasi pengambilan sampel tanah, sampel tanah di ambil secara purposive sampling (secara sengaja) dari tiga titik berbeda pada lahan yang terdampak banjir yaitu lahan pemukiman, lahan pekarangan, dan lahan dekat sungai. Kemudian sampel tanah di analisis di Laboratorium Unit Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, untuk mengukur sifat fisik dan kimia tanah, data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui perbedaan karakteristik antar lokasi. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik tanah pada lahan terdampak banjir di Desa Balongga berbeda antar jenis penggunaan lahan. Sifat fisik tanah pada lahan terdampak banjir di Desa Balongga yaitu bervariasi lahan dekat sungai memiliki kondisi terburuk di antara kedua lahan lainnya yaitu (bulk density 1,67 g/cm³, porositas 29,14%, dan pasir 91,3%) akibat endapan pasir dan drainase cepat. Lahan pekarangan memiliki kondisi terbaik yaitu (bulk density 1,50 g/cm³, porositas 44,81%, dan kadar air 11%), sedangkan lahan belakang pemukiman memiliki kondisi menengah yaitu (bulk density 1,61 g/cm³, porositas 33,48%, dan tekstur lempung berpasir). Banjir menyebabkan pencucian partikel halus dan pengendapan pasir. Sifat kimia tanah di lahan terdampak banjir juga bervariasi. Lahan belakang pemukiman memiliki kualitas terbaik dengan pH basa (8,10), C-organik tinggi (2,52%), dan Fosfor (P) tertinggi (55,92 mg/100g), diduga karena akumulasi limbah organik. Lahan pekarangan tergolong sedang C-organik (0,65%) Fosfor (P) (43,97 mg/100g), cukup baik untuk tanaman karena memiliki nilai bahan organik yang cukup tinggi. Sedangkan lahan dekat sungai tergolong rendah C-organik (0,54%) Fosfor (P) (39,62 mg/100g) akibat pencucian hara dan dominasi pasir. |